Parapuan.co - Dehidrasi sering terjadi kapan saja. Namun bagaimana jika Kawan Puan justru dehidrasi saat masa kehamilan?
Mungkin kamu tidak merasa haus hingga tidak mengonsumsi air secara rutin. Namun, saat hamil, bayi tetap membutuhkan cairan.
Ketika kamu mengalami dehidrasi selama masa kehamilan, hal itu perlu diwaspadai karena dapat mengganggu tumbuh kembang janin.
Pasalnya, air memiliki peran yang penting untuk tumbuh kembang janin yang sehat.
Baca Juga: Kekurangan Tidur Selama Ramadan Bisa Berdampak Negatif, Ini Kata Ahli!
Itu berarti kamu membutuhkan asupan air yang banyak agar tetap terhidrasi.
Dehidrasi terjadi ketika tubuhmu kehilangan air dengan cepat dari pada jumlah air yang kamu konsumsi.
Jika kamu tidak segera mengganti cairan yang hilang dalam tubuh, maka kamu akan merasa dehidrasi. Selama hamil dehidrasi adalah hal yang sangat mengkhawatirkan.
Air dibutuhkan untuk membentuk plasenta. Plasenta digunakan untuk meneruskan nutrisi ke bayi yang digunakan untuk pertumbuhannya.
Dehidrasi yang terjadi selama masa kehamilan dapat menimbulkan masalah yang serius untuk kondisi calon buah hatimu.
Melansir dari Healthline, dehidrasi dapat menyebabkan masalah kehamilan seperti berikut ini:
Baca Juga: Ibu Wajib Tahu, Tips dan Anjuran Menyimpan ASI Perah Supaya Awet
- Cacat syaraf.
- Cairan air ketuban rendah.
- Persalinan prematur.
- Produksi ASI yang buruk.
- Cacat lahir.
Tubuh menggunakan air dalam jumlah yang lebih banyak selama masa kehamilan.
Dehidrasi secara otomatis terjadi jika kamu tidak berhati-hati untuk mengganti cairan yang hilang.
Jika kamu mengalami morning sickness kemungkinan dehidrasi semakin besar. Muntah bisa menyebabkan kekurangan cairan dan elektrolit.
Masa kehamilan sangat rentan bagi perempuan terkena dehidrasi.
Maka dari itu, akan lebih baik kamu tetap mengonsumsi air meski tidak merasa haus.
Meminum air disarankan sebanyak 8 gelas setiap harinya. Namun saat masa kehamilan akan lebih baik jika kamu mengonsumsi air lebih banyak.
Hal ini dilakukan untuk menjaga janin agar tetap sehat dalam tumbuh kembangnya. (*)