Gerakan-gerakan yang mendukung lingkungan serta sosial sebenarnya sudah dilakukan sejak setidaknya satu dekade terakhir. Namun kampanye ini menjadi lebih besar ketika memasuki era pandemi yang menciptakan generasi baru yang lebih aspiratif.
Jika biasanya masyarakat melihat barang mewah sebagai sebuah status, kini merek yang mengusung bisnis beretika menjadi status yang lebih ‘mahal’ di industri fashion.
Menurut Chloe Mendel dan Gustave Maisonrouge yang meluncurkan atelier bulu imitasi mewah bernama Maison Atia, komponen etika yang mengedepankan konsep berkelanjutan bisa menjadi tujuan bisnis dari merek-merek fashion saat ini.
Bukan tanpa sebab, karena kini pasar yang memedulikan keselamatan lingkungan sudah mulai terbentuk di masyarakat. Sehingga tak perlu khawatir akan kesulitan mencari ceruk pasar yang sejalan dengan tujuan bisnis mereka yang beretika.
Karena bisnis yang beretika adalah bentuk kenormalan yang baru. Di masa depan, pandangan seperti ini akan menjadi sebuah keharusan dalam membangun bisnis di industri fashion. (*)