Parapuan.co - Di tengah perjuangan perempuan mendapatkan kesetaraan, mengubah pandangan masyarakat bisa dibilang hal yang sulit.
Pasalnya, sebagian masyarakat berpikir bahwa takdir perempuan cuma sampai pada pernikahan dan memiliki anak.
Tak heran jika kebanyakan orang berpikir pendidikan tinggi bagi perempuan tidak terlalu penting.
Hal ini pula yang menjadi kegelisahan seorang Maudy Ayunda, yang mengaku merasa insecure lantaran ia menempuh pendidikan tinggi.
Baca Juga: Peringati Hari Kartini, Krisdayanti Kenang Semangat dan Perjuangan R.A. Kartini
Maudy terkadang merasa ada benarnya juga apa yang dikatakan orang-orang, bahwa perempuan tidak perlu berpendidikan tinggi karena akan 'berakhir' jadi istri.
"Jangan kepinteran. Ngapain sekolah tinggi-tinggi, nanti kan ujung-ujungnya nggak akan kepakai juga," demikian kata Maudy Ayunda saat live Instagram di Hari Kartini, 21 April 2021.
"Emang bener ya, kalau sekolahnya ketinggian katanya nanti entah cowok takut atau jadi susah cari pasangan?" ujarnya lagi.
Baca Juga: Pandangan Kartini Soal Poligami yang Menjadi Polemik hingga Saat Ini
Ternyata, stereotip tersebut sama sekali tidak benar, Kawan Puan.
Menjadi istri bukanlah akhir dari kehidupan dan impian perempuan.
Kegelisahan Maudy Ayunda, dan mungkin para perempuan Indonesia yang berpendidikan tinggi atau ingin melanjutkan pendidikan setinggi-tingginya, dijawab oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Bagi Retno Marsudi yang sejak kecil dididik agar menjadi perempuan pintar, pendidikan adalah hal yang penting bagi kaum hawa.
Baca Juga: Selain 'Habis Gelap Terbitlah Terang' Ini Kalimat Bijak Lain dari RA Kartini
Perempuan harus memiliki pendidikan tinggi karena ia akan menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya kelak.
"Kenapa perempuan itu harus pintar? Karena sebagian besar pendidikan anak itu ada di ibu," terang Retno Marsudi yang sedang live bersama Maudy.
"Sesibuk-sibuknya ibu, secara kodrati dia pasti memiliki investasi yang lebih banyak dalam mendidik anak dibanding dengan bapak. "
"Jadi kalau kaum perempuan adalah kaum perempuan yang pintar, pandai, berpendidikan, tanpa sadar kita mempersiapkan sebuah generasi yang pintar juga," imbuhnya.
Baca Juga: Retno Marsudi Beri Tips Remaja Perempuan 'Hidupkan' Kartini di Era Milenial
Menlu Retno menambahkan, pendidikan yang diterima seorang anak dari ibunya adalah the beginning of everything (awal mula dari semua hal).
Kesimpulannya, kaum perempuan perlu pendidikan tinggi untuk mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang lebih baik.
Seandainya Kawan Puan bermimpi untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya, tak perlu khawatir tidak akan mendapatkan pasangan atau semacamnya.
Percayalah, laki-laki yang ingin anak-anaknya tumbuh cerdas, pasti akan memilih perempuan yang cerdas pula untuk menjadi ibu dari putra-putrinya.
(*)