2. Pilih Nama Brand yang Baik
Baik yang dimaksud adalah memakai nama brand yang mudah dicerna oleh khalayak umum dan tidak memiliki makna negatif.
Hal ini juga akan mempermudah jalan kamu saat proses pengajuan sertifikasi halal ataupun Haki agar tidak ditolak.
Baca Juga: Usaha Makin Susah Saat Pandemi? Simak Tips Agar Bisnis Tetap Berjalan
3. Lakukan Perhitungan
Bedi mengatakan sebelum menghitung inventori untuk pembelanjaan, terlebih dahulu hitung harga produk yang mau dijual.
Misalnya, ketika orang lain menjual makanan dengan harga Rp 10.000 per porsinya, kamu harus mampu menjual produk makanan yang sama dengan harga Rp 7.000.
Intinya, kamu harus menentukan harga yang bisa menutupi modal tetapi juga tidak terlalu mahal dibandingkan pesaing kamu.
Baca Juga: Syarat dan Langkah Daftar Gofood untuk Usaha Kuliner Selama Ramadhan
4. Bahan Baku Mudah Didapat
Pastikan bahan baku berbagai makanan yang akan kamu jual itu mudah didapat dan tersedia disetiap musim.
Hindari menjual makanan atau minuman yang bahan bakunya sulit dicari atau hanya ada di saat-saat tertentu saja.
"Jangan nanti ketika mau buka cabang di daerah kecil di Sulawesi misalnya, menjadi terkendala hanya karena bahan baku susah tersedia. Jadi pilihlah bahan baku yang gampang dicari dan selalu tersedia dimana saja," jelas Bendi. (*)