Parapuan.co – Tantrum adalah kondisi wajar yang biasa dialami anak-anak.
Anak tiba-tiba menjadi rewel bahkan bisa sampai berteriak untuk mengekspresikan kekesalannya.
Hal ini pun bisa disebabkan banyak hal.
Mulai dari rasa lapar, lelah, mengantuk, stres, dan masih banyak lagi.
Melansir Kompas.com, bisa juga penyebabnya adalah karena anak ingin mencari perhatian, mendapatkan ataupun menghindari sesuatu.
Baca Juga: Tiga Hal yang Perlu Kamu Perhatikan dalam Pola Pengasuhan Anak
Meski orangtua seringkali kewalahan menghadapi anak tantrum, ternyata tantrum memiliki manfaat tersendiri untuk perkembangan anak.
Seperti yang dikutip dari Nova.ID, berikut adalah manfaat tantrum pada anak yang berkaitan dengan perkembangan psikologisnya.
Belajar Menghadapi Situasi Mengecewakan
Orangtua harus membuat batasan yang tegas pada anak, termasuk melarang anak melakukan hal-hal yang tidak baik.
Saat dilarang, anak pasti akan merasa kecewa hingga akhirnya tantrum.
Baca Juga: Ternyata Berbeda, Berapa Lama Waktu Menyusui Berdasarkan Usia
Namun hal ini mengajarkan bahwa ada beberapa hal yang tak sejalan dengan apa yang diinginkan anak sehingga mereka belajar untuk mengatasi kemarahan dan kekecewaannya.
Merasa aman membagikan emosi yang dirasakan
Ketika anak tantrum, orangtua sebaiknya tidak memaksa anak untuk berhenti, memarahi, ataupun menghukum mereka.
Hal ini lantaran anak yang tantrum di depan orangtua artinya mereka merasa aman mengungkapkan perasaan atau emosi mereka.
Baca Juga: Orang Tua Wajib Paham, Ini 4 Tips Ajarkan Anak Agar Tak Berlaku Rasis
Meningkatkan Proses Belajar
Saat anak tantrum, mereka sedang belajar menghadapi masalah yang belum mereka temui atau alami sebelumnya.
Setelah anak selesai menangis, mereka pun akan mencoba menyelesaikan masalah dengan tekad yang baru.
Membantu Menghilangkan Stress
Anak yang marah dan menangis saat tantrum sebenarnya sedang menyalurkan stress dan kecemasannya.
Baca Juga: Pasokan ASI Rendah, Ini Beberapa Penyebab yang Mempengaruhinya
Tentunya ini hal yang baik untuk anak karena memendam emosi akan membuat anak sulit tidur yang memicu gangguan kesehatan lain.
Mekanisme Pengaturan Emosi Seumur Hidup
Karena masih kecil dan belum tahu bagaimana cara mengontrol emosinya, wajar jika anak menghadapinya dengan menangis dan marah.
Namun seiring bertambahnya usia, mereka akan menyadari bahwa kemarahan dan kekecewaan bisa dihadapi dengan berbicara.
Untuk itu mereka membutuhkan peran orangtua untuk membantunya berkembang dalam mengatur emosi.
Baca Juga: Jangan Dipaksa, Berikut 4 Trik Atasi Anak yang Mulai Malas Mandi
Berikut adalah hal yang bisa dilakukan orangtua ketika anak tantrum seperti yang dikutip dari Kompas.com:
- Memerhatikan pemicunya, bisa jadi anak tantrum karena merasa lapar, kepanasan, ataupun lelah.
- Tidak menghentikan anak yang sedang tantrum karena hal itu hanya akan membuat anak tidak dapat mengekspresikan emosi.
- Tetap tenang dan tidak ikut emosi, kalau perlu bantu anak merasa nyaman ketika sedang menyalurkan emosinya.
Baca Juga: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Agar Kesetaraan Gender Dapat Berlaku di Rumah
- Jangan turuti keinginan anak hanya untuk membuat anak berhenti menangis dan tantrum.
- Mencari bantuan seperti dokter apabila situasi tantrum anak semakin parah dan orangtua sulit mengatasinya.
(*)