Parapuan.co - Kawan Puan, penelitian psikologis yang diterbitkan di dalam Personality and Individual Differences, meneliti bagaimana perempuan secara kompetitif melakukan tindakan non-verbal untuk memperingatkan perempuan lain setelah berhasil 'mengklaim' seorang laki-laki sebagai miliknya.
Studi tersebut menunjukkan ada banyak perilaku genit non-verbal yang dilakukan para perempuan untuk memperingatkan perempuan lainnya bahwa calon pasangan adalah milik mereka.
Melansir dari Psypost, penelitian pertama dilakukan kepada 91 perempuan heteroseksual sebagai subyek penelitiannya.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Simak 4 Fakta Tentang Pre-Marital Check Up
Para peneliti meminta para partisipan untuk memikirkan situasi di mana mereka saling bersaing satu sama lain untuk mendapatkan seorang laki-laki.
Para peneliti kemudian mencatat setiap tindakan menggoda non-verbal yang para partisipan tersebut lakukan.
Setelah menganalisisnya, para peneliti mendapati ada 11 tindakan genit non-verbal yang para perempuan lakukan untuk menggoda calon pasangannya tersebut.
Adapun tindakan genit non-verbal tersebut adalah melakukan kontak mata, menari di garis pandang calon pasangannya, tersenyum, menyentuh, memberikan reaksi cekikikan pada lelucon yang dia katakan, serta menyela di antara perempuan lain dan calon pasangannya tersebut.
Baca Juga: Alami Stres? Jangan Sedih, Ini 5 Tips yang Dapat Membantu Redakannya
Selain itu, para perempuan juga berpura-pura menyenggol calon pasangannya, memeluk, melambaikan tangan, menggoda laki-laki lain untuk mendapatkan perhatian calon pasangannya tersebut.
Lalu ada juga tindakan non-verbal yang para perempuan tunjukan kepada perempuan lainnya sebagai tanda ketidaksukaannya yakni melotot, memutar mata, dan mengerutkan kening.
Pada penelitian kedua, tercatat 89 perempuan dan 50 laki-laki menilai efektivitas yang dirasakan dari setiap tindakan tersebut.
Lima tindakan yang paling efektif adalah menyentuh, memulai kontak mata, memeluk, tertawa mendengar lelucon, dan menyela.
“Penelitian kami menemukan adanya kecocokan pendapat antara laki-laki dan perempuan pada jenis taktik merayu yang paling efektif digunakan untuk menghalangi pesaingnya. Selain itu, usia tidak berpengaruh apa pun, ”kata T. Joel Wade, Profesor Psikologi di Universitas Bucknell.
Baca Juga: Ramadan Seorang Diri di Perantauan? Lakukan Pilihan Aktivitas Berikut Agar Tak Kesepian
Selain itu Joel masih akan melakukan penelitian serupa dengan subyek penelitian yang lebih luas yakni LGBTQ.
"Pertanyaan yang harus dijawab di masa depan adalah bagaimana godaan kompetitif terjadi di antara populasi LGBTQ." ungkap Joel.
Nah Kawan Puan, apakah menurutmu penelitian ini menarik?
Apakah kamu juga melakukan hal yang sama ketika mencoba mendekati calon pasanganmu? (*)