Alasan Kasus Pemerkosaan Terhadap Laki-Laki Kerap Dianggap Remeh

Alessandra Langit - Sabtu, 24 April 2021
Ilustrasi laki-laki korban pelecehan seksual
Ilustrasi laki-laki korban pelecehan seksual Freepik

Mereka tidak merasa nyaman untuk terbuka, namun trauma yang mereka rasakan sangatlah nyata.

Salah satu korban bahkan selama ini dicap sebagai orang yang berpura-pura sakit mental meskipun telah melakukan dua kali percobaan bunuh diri akibat trauma yang dirasanya.

Psikolog menjadi frustasi dengan kerahasiaan pasien. 

Sementara pasien takut pengalaman pahit mereka akan merubah pandangan psikolog laki-laki tersebut terhadap maskulinitas mereka.

Patrizia Riccardi percaya bahwa masyarakat perlu memiliki wawasan soal pemerkosaan yang terjadi pada laki-laki.

Baca Juga: Hannah Al Rashid Suarakan Kasus Pelecehan Seksual di Lokasi Syuting

Patrizia juga membutuhkan penelitian yang lebih lanjut mengenai pilihan laki-laki untuk tidak melaporkan kejadian kekerasan seksual yang menimpanya.

Lembaga profesional diharapkan memberikan akses bantuan yang transparan dan dipercaya bagi laki-laki korban pemerkosaan.

Edukasi kepada masyarakat mengenai hal tersebut juga harus dilakukan agar stigma sosial tidak menjadi batasan untuk korban mendapat bantuan. (*)

 

Sumber: Kompas.com,Journal Male Rape: The Silent Victim and the Gender of the L
Penulis:
Editor: Aulia Firafiroh


REKOMENDASI HARI INI

BRI Diduga Terkena Ransomware, Kenapa Bank Jadi Target Utama Kejahatan Digital?