Ahmad Mujab Masykur, psikolog sosial Universitas Diponegoro mengatakan bahwa dilakukannya tes ini justru akan memperburuk kondisi anak-anak dan menghambat potensi.
Baca Juga: Cobalah! Ini 4 Cara Menjadi Single Berkualitas Tanpa Merasa Kesepian
"Dengan label itu sangat ada kemungkinan mereka merasa down karena terbongkarnnya privasi," kata Ahmad, seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Selain itu, tes keperawanan juga bisa membuat anak bertingkah lebih brutal.
"Bisa saja berpikir karena sudah terlanjur, ya sudah perilakunya justru lebih parah. Ini yang berbahaya," tambahnya.
Ahmad juga mempertanyakan kegunaan tes semacam ini untuk apa.
Menurutnya, jika yang dikhawatirkan adalah pergaulan bebas, maka yang perlu diambil adalah langkah pencegahan melalui pendidikan moral, etika, dan budaya.