Pandemi Bikin Gemar Nabung, Investasi dari Investor Lokal di Indonesia Meningkat

Arintha Widya - Minggu, 25 April 2021
Illustrasi Berinvestasi
Illustrasi Berinvestasi Photo by Pixabay from Pexels

Parapuan.co - Pandemi Covid-19 sempat membuat perekonomian di tanah air terombang-ambing.

Bukan hanya di sektor industri, gaya hidup masyarakat juga turut berubah, seolah menyesuaikan diri dengan kesulitan ekonomi yang dirasakan selama pandemi.

Keinginan masyarakat untuk menabung, menyimpan uang hasil jerih payahnya, jauh lebih tinggi dibandingkan saat sebelum pandemi.

Hal ini dibuktikan dari survei yang dilakukan oleh Scottish Friendly dan Center for Economics and Business Research terhadap 4 ribu orang dewasa di Inggris.

Baca Juga: Tips Menabung Bagi Pekerja Pemula, Salah Satunya Atur Alokasi Gaji

Perilaku berhemat ini lebih besar peningkatannya di kalangan anak muda, mengingat mereka paling rentan terkena PHK maupun risiko kehilangan pekerjaan lainnya.

Sekitar 55 persen dewasa muda berusia 25-34 tahun mengatakan, mereka berencana menabung sebagian besar pendapatan dibandingkan dengan sebelum Covid-19 melanda.

Sebanyak 47 persen remaja berusia 18-24 tahun juga mengaku bakal menyisihkan uang mereka untuk ditabung.

Tak hanya kebiasaan menabung yang mengalami peningkatan signifikan, minat untuk berinvestasi juga semakin tinggi.

Melansir dari This Is Money, di Inggris sendiri disebutkan bahwa kenaikan terbesar ada pada investasi cryptocurrency atau uang digital.

Baca Juga: Mengenal Sistem Amplop: Cara Mudah Menghemat Uang

Sebagian besar juga berencana untuk berinvestasi di pasar saham internasional alih-alih menabung di bank-bank di dalam negeri.

Lantas, bagaimana dengan kondisi yang terjadi di Indonesia? Apakah minat publik di tanah air untuk menabung dan berinvestasi juga meningkat sejak pandemi?

Meningkatnya Jumlah Investor Dalam Negeri

Di Indonesia, tampaknya pandemi Covid-19 tidak menyurutkan minat para investor untuk menanam modal di dalam negeri.

Bahkan, BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) mencatat nilai investasi meningkat sebesar 8 persen di triwulan pertama tahun 2020, bersamaan dengan awal pandemi kala itu.

Melansir laman resmi BKPM, data realisasi investasi periode Januari-Maret 2020 mencapai Rp210,7 triliun, 8 persen lebih tingi dibandingkan pada 2019 yang hanya Rp195,1 triliun.

Baca Juga: Baiknya Kita Punya Berapa Rekening? Ini Penjelasan Konsultan Keuangan

Menariknya, bukan investasi asing yang berjasa menopang perekonomian di Tanah Air, tetapi justru penanaman modal dalam negeri (PMDN).

Mengutip laman Kompas.com, PMDN mampu merealisasikan investasi di Indonesia tahun 2020 melebihi target yang ditetapkan pemerintah meski sedang ada pandemi Covid-19.

Dari total realisasi investasi sebesar Rp826,3 triliun, PMDN berkontribusi sebesar 50,1 persen atau setara Rp413,5 triliun.

Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) hanya mencapai setara 49,9 persen atau Rp412,8 triliun.

"Kami terjemahkan, di tahun 2020 yang jadi pahlawan investasi kita tidak terlalu merosot yaitu PMDN," kata Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia di acara Media Group News Summit 2021.

Baca Juga: Buka Tabungan Dulu atau Investasi Dulu? Simak Penjelasan Berikut!

Lebih lanjut, BKPM mencatat bahwa realisasi investasi PMA justru menurun sebesar 10 persen dibandingkan pada 2019.

Pada saat bersamaan, PMDA melanjutkan tren pertumbuhan dalam lima tahun terakhir, di mana tahun 2016, kontribusi PMDN sebesar 35,3 persen atau Rp216,2 triliun.

Di tahun 2017 sebesar 37,9 persen atau Rp 262,3 triliun, 2018 sebesar 45,6 persen atau setara Rp328,6 triliun, dan 2019 sebesar 47,7 persen atau Rp386,5 triliun.

"Ini baru PMDN kita bagus. Tujuan investasi yang masuk baik dalam maupun luar negeri, bukan hanya jadikan Jawa satu-satunya alternatif. Tapi sudah mulai merata dengan luar Jawa," imbuh Bahlil. (*)

Sumber: Kompas
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat