Parapuan.co - Pandemi Covid-19 belum usai. Saat kurva jumlah kasus Covid-19 di beberapa negara mulai turun, sebagian lain justru mengalami peningkatan.
Contohnya yang terjadi di India. Selama beberapa hari ke belakang, kasus Covid-19 di India justru meningkat tajam.
Melansir dari Kompas.com, India bahkan memecahkan rekor sebagai negara yang mencatatkan kasus Covid-19 terbanyak dalam satu hari di dunia.
Hal ini dikarenakan India mencatatkan total 314.835 kasus harian pada Kamis (22/4/2021).
Total kasus harian pada Kamis lalu tersebut membuat India menjadi negara kedua setelah Amerika Serikat dengan kasus tertinggi.
Peningkatan kasus Covid-19 di India ini bukan tanpa sebab. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India.
Mulai dari mutasi virus, pelonggaran protokol kesehatan, hingga masalah fasilitas kesehatan di sana.
Untuk lebih mengetahui penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India, berikut ulasan lengkapnya.
Mutasi virus Covid-19
Situs CBC menyebutkan bahwa salah satu penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India adalah mutasi virus.
Seperti yang kita tahu, sampai saat ini virus corona masih terus aktif bermutasi. Mutasi virus ini pun menyebabkan infeksi dan gejala baru pada manusia.
Mutasi yang terjadi di India adalah varian baru yang bernama B.1.617 atau disebut 'mutan ganda.'
Menurut WHO, varian baru virus corona ini bukanlah mutasi baru. Mutasi tersebut telah terdeteksi di India sejak musim gugur lalu.
Baca Juga: Ahli Ungkap Ini yang Akan Dialami Bila Kita Telat Suntik Dosis Kedua Vaksin Covid-19
Penularan, penyebaran, dan infeksi virus B.1.617 inipun sangat mematikan.
Terbaru, melansir dari Boldsky, sudah ada mutasi baru virus corona di India bernama B.1.618. Mutasi ini pertama kali tersebar di Benggala Barat.
B.1.618 adalah mutasi tigas kali lipat atau triple mutation. Tentu saja persebaran dan penularan mutasi ini jauh lebih cepat lagi dibandingkan mutasi tingkat dua.
Pelonggaran protokol kesehatan
Melansir dari situs The Independent, pemerintah India melakukan pelonggaran protokol kesehatan, di tengah pandemi yang masih terjadi.
Pelonggaran ini dilakukan dengan tidak membatalkan festival atau acara keagamaan.
"Pihak berwenang di seluruh India, tanpa terkecuali, menempatkan prioritas kesehatan masyarakat di belakang," ucap Reddy, seperti dikutip dari The Independent.
Alhasil, rata-rata perputaran tujuh hari kasus baru setiap hari yang dikonfirmasi di India telah meningkat selama dua minggu terakhir.
Melansir data dari Worldometers per hari Minggu (25/4/2021) jumlah kasus Covid-19 di India mencapai 16.960.172.
Baca Juga: Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Mendapatkan Vaksin Covid-19
Sistem kesehatan
Bicara soal sistem kesehatan, pemerintah India sudah mengubah sistem manufaktur oksigen industri menjadi jaringan kelas medis, di samping memberlakukan lockdown tahun lalu saat virus mulai merebak.
Oktober 2020, pemerintah India membangun pabrik baru untuk menghasilkan oksigen medis.
Namun enam bulan kemudian, masih belum jelas apakah pabrik tersebut sudah beroperasi.
Pemerintah India hanya mengatakan sedang 'meninjau ulang untuk penyelesaian awal.'
Tangki-tangki oksigen yang dibawa ke seluruh negeri untuk memenuhi permintaan pun diperkirakan telah dicegat di negara bagian lain untuk memenuhi kebutuhan lokal.
Pada akhirnya, hal ini membuat banyak fasilitas harus memasok ke industri.
Beberapa negara bagian India pun menghadapi kekurangan pasokan oksigen sehingga Kementerian Kesehatan setempat mendesak rumah sakit untuk menerapkan penjatahan atau pembatasan.
Belajar dari lonjakan kasus Covid-19 di India, kita semua harus sadar dan lebih berhati-hati lagi.
Sebab terlepas dari hal apapun, virus corona ini masih ada dan pandemi belum berakhir.
Lebih baik menjaga diri dari infeksi daripada harus sakit. (*)
Baca Juga: 20 dari 28 Subjek Uji Klinis Vaksin Nusantara Alami Kejadian Tidak Diinginkan, Ini Penjelasan BPOM