Menurut Ahmad, antibodi yang terbentuk pada orang yang terkena reinfeksi bergantung pada kemampuan masing-masing individu dalam memberi respons kekebalan tubuh tersebut.
Sedangkan, menurut Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, menjelaskan infeksi ulang Covid-19 merupakan kondisi seseorang kembali terserang setelah dinyatakan negatif.
Baca Juga: Nadya Mustika Melahirkan Saat Positif Covid-19, Begini Kondisi Anak Pertama Rizki DA
"Reinfeksi berarti gejala dan hasil labnya sudah negatif, kemudian terkena lagi setelah episode pertama selesai," ujar Erlang seperti dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, gejala yang dialami orang kembali mengalami infeksi virus corona sebagian besar sama dengan gejala infeksi sebelumnya.
Misalnya, mengalami gejala demam, batuk, sesak napas, dan flu.
Termasuk juga tingkatan gejala tersebut, mulai dari gejala ringan hingga berat.
Masa penyembuhannya pun bergantung pada beberapa faktor.
Erlang menjelaskan bahwa faktor tersebut diantaranya adalah adanya komorbid dan imunitas tubuh.
"Yang jelas penyembuhan sama saja, sangat tergantung banyak faktor, jadi enggak bisa dibilang lebih singkat atau lebih lama," jelas Erlang. (*)