Sehingga, penurunan berat badan pada periode ini jarang mempengaruhi perkembangan janin," tambahnya.
Ibu hamil tetap harus waspada ketika mengalami kondisi hiperemesis gravidarum, yakni mual dan muntah yang muncul berlebihan dan menyebabkan turunnya berat badan lebih dari 5 persen berat badan awal hamil.
Ibu hamil juga harus waspada apabila adanya tanda dehidrasi dan gangguan elektrolit.
Jika ibu hamil mengalami tanda-tanda tersebut, dr. Zeissa menyarankan Kawan Puan untuk segera berobat ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Berat badan ibu hamil akan bertambah pada trimester kedua kehamilan.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Mengidam Makanan Tertentu? Begini 4 Alasannya
"Peningkatan berat badan yang disarankan berbeda-beda antar ibu hamil, tergantung dari indeks massa tubuh sebelum hamil," ungkap dr. Zeissa.
Dr. Zeissa juga menyarankan 6 cara agar target peningkatan berat badan tercapai:
- Berkonsultasilah rutin dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan atau jika perlu juga dengan dokter spesialis gizi klinik.
- Mencatat peningkatan berat badan secara teratur.
- Mengonsumsi diet seimbang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
- Mengurangi konsumsi gula yang berlebihan.
- Mengetahui kebutuhan kalori harian.
- Berolahraga rutin dengan intensitas sedang.
Nah, Kawan Puan yang sedang khawatir dengan berat badan saat hamil bisa melakukan langkah sederhana dari Dr. Zeissa tersebut.
Namun, secara keseluruhan, penurunan berat badan pada saat kita hamil adalah hal yang umum terjadi. (*)