Parapuan.co - Kawan Puan, sebelum mencari pekerjaan baru, ada baiknya kamu memperbarui resume terlebih dahulu.
Sebelum melamar pekerjaan baru, penting untuk meninjau ulang resume untuk mengubah informasi usang dan memperbaruinya.
Melansir dari Indeed, informasi serta keterampilan terbaru yang kamu tulis di resume menjadikan kamu sebagai kandidat yang menarik bagi suatu perusahaan.
Baca Juga: Penting! Ini 5 Cara Menjalin Relasi yang Bisa Membantu Karier Kamu di Masa Depan
Seiring waktu, kamu mungkin akan belajar dan memperoleh keterampilan baru, mendapatkan lebih banyak pengalaman, serta memiliki gelar, sertifikat, atau lisensi.
Tentu hal-hal tersebut bisa kamu pamerkan dengan memperbarui resume.
Dengan begitu perusahaan akan melihat kamu sebagai kandidat yang memiliki banyak potensi.
Seberapa sering kamu harus memperbarui resume?
1. Jika kamu memiliki pembaruan karier yang penting
Pembaruan karier di sini termasuk mengambil tanggung jawab baru, mencapai tujuan besar, atau setelah menerima promosi, lisensi, sertifikat, atau gelar.
Kamu juga bisa memperbarui resume setelah mempelajari keterampilan baru, sebagai contoh kamu telah belajar bahasa bahasa asing baru atau mengikuti pelatihan khusus.
2. Ketika informasi sudah terlalu usang
Sebagai contoh, ketika kamu telah bekerja di perusahaan selama lima tahun dan masih memiliki informasi tentang sekolah menengah di bagian pendidikan.
Informasi tersebut bisa dianggap terlalu usang, lebih baik kamu menghapusnya dan hanya mencantumkan pengalaman akademis terbaru seperti gelar sarjana.
Apa yang harus ditambahkan ke resume kamu?
1. Summary atau rangkuman
Kawan Puan, pada bagian ini, kamu bisa menuliskan pengalaman kerja sebelumnya, skill apa saja yang kamu miliki, dan pencapaian apa yang ingin kamu raih ke depannya.
Saat mengisi bagian ini, pastikan kamu tidak berbelit-belit dan singkat saja.
2. Riwayat pendidikan
Kawan Puan, dalam mengisi kolom pendidikan, kamu tidak perlu mengisi jauh dari riwayat sekolah dasar kamu.
Kamu bisa menuliskan pendidikan Diploma atau jenjang pendidikan yang jauh lebih tinggi.
Kamu juga bisa menuliskan berbagai pelatihan yang pernah kamu lakukan.
Baca Juga: Banyak Pekerja Resign Pasca Lebaran, Ternyata Bukan THR Saja Alasannya
3. Riwayat pekerjaan
Dalam mengisi riwayat pekerjaan, Kawan Puan bisa menuliskan berbagai pekerjaan yang sebelumnya telah dilakukan.
Hindari menuliskan riwayat magang semasa kuliah jika kamu sudah memiliki pengalaman kerja secara profesional.
4. Daftar keterampilan dan sertifikasi
Kawan Puan, kamu juga bisa menambahkan berbagai jenis keterampilan serta sertifikasi yang dimiliki.
Tapi perlu kamu ingat, cantumkan keterampilan serta sertifikasi yang relevan dengan lowongan kerja yang akan kamu lamar.
5. Prestasi yang relevan
Jika kamu punya prestasi relevan dengan bidang pekerjaan yang akan dilamar, maka ada baiknya kamu cantumkan itu pada resume.
Sebagai contoh, bila kamu melamar sebagai penulis dan kamu punya penghargaan atas karya sastra, maka bisa mencantumkannya dalam resume.
Baca Juga: Mengenal New Job Blues, Apa Itu dan Bagaimana Cara Mengatasinya?
6. Hobi dan minat
Kawan Puan, jika kamu memiliki hobi serta minat yang mampu menjadi nilai tambah di resume, maka tidak ada salahnya kamu cantumkan hal tersebut.
Contohnya jika kamu memiliki hobi fotografi dan mendaftar kerja sebagai fotografer, maka bisa mencantumkan hobimu itu.
Nah Kawan Puan, semoga informasi di atas bisa bermanfaat ya! (*)