Parapuan.co - Tidak diragukan lagi, menjadi seorang ibu merupakan sesuatu yang tidak mudah.
Apalagi ketika harus berhadapan dengan perubahan suasana hati dan berisiko mengalami mom shaming.
Mom shaming atau perilaku sendiri merupakan tindakan mempermalukan ibu karena berusaha menjadi orang tua bagi anak-anaknya.
Baca Juga: Bahaya, Pola Asuh Ketat Justru Tumbuhkan Masalah Perilaku Pada Anak
Biasanya para ibu dipermalukan karena sesuatu yang sederhana misalnya apakah menyusui atau menggunakan susu formula, memberi bedak setelah mandi atau tidak, memberi dot atau tidak, dan apakah tidur bersama adalah ide yang baik atau tidak.
Seringkali orang yang mempermalukan orang lain karena keputusan pengasuhan mereka merasa tidak memadai dalam kemampuan mengasuh anaknya sendiri.
Akibatnya, melakukan mom shaming memberi mereka jalan keluar untuk membenarkan keyakinan mereka sendiri.
Sebenarnya mereka cemburu, karena tidak bisa melakukan apa yang ibu lakukan untuk anak-anak.
Jika kamu pernah berada dalam situasi ibu yang dipermalukan, berikut tips cerdas dari Verywell Family untuk menghadapi mom shaming!
Jangan menanggapi
Ketika menerima mom shaming, Kawan Puan mungkin merasa gatal dan ingin mempermalukannya balik, tapi hal itu percuma saja.
Cara terbaik untuk menanggapi orang lain yang mempermalukan kamu adalah dengan mengabaikan komentarnya.
Jika tidak ditanggapi, mereka akan lelah dengan pertahanannya sendiri.
Baca Juga: Ibu Wajib Tahu! Ini Trik Ampuh agar Anak Tak Takut Diajak ke Dokter Gigi
Jangan terobsesi dengan ‘malu’
Jika Kawan Puan terus memikirkan apa yang dikatakan orang lain tentangmu, itu tidaklah sehat.
Selain mengurangi waktu dan energimu, hal itu justru akan membuat kamu merasa lebih buruk.
Kawan Puan bisa mengalihkan fokus untuk bersenang-senang, melakukan aktivitas di rumah, atau mengurus anak.
Baca Juga: Menjadi Orang Tua Teladan, Ketahui 5 Langkah Mudah Mendidik Anak dengan Baik
Tetap positif
Dipermalukan karena hal sederhana terkadang terasa luar biasa menyakiti hati.
Perlu diingat, pengalaman ini tidak akan bertahan selamanya.
Meskipun sulit untuk menghadapi konsekuensinya, Kawan Puan perlu meyakini bahwa kamu bisa melewatinya.
Tetap fokus pada pengasuhan anak dan jangan biarkan situasi ini mengendalikan langkahmu ke depan.
Bereaksi secara bijaksana
Kamu tidak bisa mengontrol apa yang orang lain katakan tentang cara pengasuhan kamu, dan tidak dapat mengontrol siapa yang mempercayai informasi itu.
Namun kamu dapat mengontrol bagaimana cara bereaksi.
Gunakan energi kamu untuk menjadi orang tua yang baik dan orang yang berkarakter.
Baca Juga: Bahaya, Pola Asuh Ketat Justru Tumbuhkan Masalah Perilaku Pada Anak
Fokus pada peningkatan kualitas diri
Perhatikan situasimu secara realistis. Identifikasi area di mana kamu mungkin perlu menyembuhkan dan tumbuh.
Terlepas dari pengaruh orang lain yang mempermalukanmu, kamu harus fokus pada area dalam hidupmu sendiri di mana perlu perbaikan dalam pengasuhan anak.
Ingatlah, sebagai seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik bagi anaknya.
Setiap anak berbeda, mereka unik dengan cara pengasuhan orang tuanya.
Baca Juga: Berisiko Tinggi! Ini Alasan Tak Boleh Tinggalkan Anak Sendirian di Mobil
Tidak semua cara pengasuhan pada anak orang lain juga sesuai dengan apa yang kamu berikan pada anakmu.
Fokus membesarkan anak lebih penting daripada mendengar orang lain yang tidak berpengaruh bagi keberlangsungan hidup kamu.
Tetap semangat, Kawan Puan! (*)