Tips Melindungi Data Pribadi di Media Sosial Guna Cegah Kekerasan Berbasis Gender Online

Ratu Monita - Sabtu, 1 Mei 2021
kekerasan berbasis gender online
kekerasan berbasis gender online

6. Hindari berbagi lokasi pada waktu nyata (real time location sharing)

Sejumlah media sosial ada yang memfasilitasi pengguna untuk membagi lokasi yang sedang dikunjungi.

Hal ini sebaiknya dihindari, karena hal tersebut juga termasuk data pribadi yang bisa saja disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

Baca Juga: Tak Kalah Berbahaya dari Fisik, Berikut Dampak Kekerasan Verbal

7. Lakukan data detox dengan mengurangi jejak digital

Tentu kamu sudah sering mendengar istilah jejak digital, hal yang sering kali tidak diperhatikan oleh para pengguna sehingga membuatnya masih tersebar di mana-mana.

Untuk mengurangi jejak digital yang berada di dunia maya, kamu dapat melakukan data detox. 

Tactical Tech dan Mozilla telah menyusun data detoks untuk mengecek keberadaan data diri pribadi di internet.

Kamu dapat mencoba data detox agar dapat menjadi pribadi yang lebih mempunyai kendali atas data diri di ranah online dengan mengakses https://datadetox.myshadow.org.

8. Jaga kerahasiaan pin atau password pada ponsel atau laptop pribadi

Kasus kekerasan yang terjadi baik secara langsung ataupun melalui online umumnya dilakukan oleh orang terdekat.

Oleh sebab itu, perlu untuk memasang dan menjaga kerahasiaan pin atau password pada setiap perangkat elektronik pribadi yang kamu miliki, terutama yang menyimpan data-data pribadi.

Sebab kita tidak bisa mencegah orang lain berbuat jahat, maka yang dapat kita lakukan adalah melindungi data pribadi.

Hindari terlalu sering mengekspos lokasi terkini yang dikunjungi, pun aktivitas terbaru yang dilakukan.

Jangan pula dengan mudahnya memberikan data pribadi pada orang yang tak dikenal, sebab bisa jadi ia akan menyalahgunakannya. (*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania