1. Awasi tingkah laku anak
Saat kita sedang berada di rumah, perhatikan apa yang anak-anak kita lakukan.
Jika mereka sedang bermain bersama, perhatikan apakah ada tanda-tanda bahwa mereka akan bertengkar, misalnya mulai berebut mainan.
Apabila seorang anak merampas mainan milik anak yang satunya, maka kita harus cepat mengambil mainan tersebut.
Dengan begitu, anak-anak jadi tidak bisa rebutan mainan itu karena sudah di tangan kita.
Setelah itu, nasihatilah mereka dengan tenang bahwa berebut mainan tidak baik dan mereka harus saling berbagi.
Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengatasi Anak yang Narsis
2. Ciptakan lingkungan rumah yang kooperatif
Kawan Puan, usahan jangan pernah membandingkan diri anak yang satu dengan anak lainnya.
Jangan pula mendorong anak untuk saling berkompetisi satu sama lain, misalnya mendorong satu anak untuk mengalahkan nilai rapor anak yang lain.
Sebab, kedua hal tersebut dapat menumbuhkan rasa persaingan di antara mereka, alih-alih rasa saling mendukung satu sama lain.
Sebaiknya, latihlah anak-anak untuk saling bekerja sama dan kompak supaya mereka tetap rukun dan semakin menyayangi saudaranya.
Misalnya, ajak anak-anak untuk menyelesaikan permainan puzzle bersama untuk mengasah kekompakan di antara mereka.
Baca Juga: 6 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengatasi Anak yang Narsis
Perhatikan pula sikap kita dan pasangan di rumah.
Jangan berteriak atau membanting pintu ketika sedang bertengkar dengan pasangan sebab anak-anak dapat melihat tingkah laku ini.
Anak-anak dapat berpikir bahwa berteriak dan membanting pintu dapat menyelesaikan masalah sehingga akan melakukan perilaku buruk yang serupa.