Nekat Mau Mudik Naik Travel Gelap? Siap-siap Terima 4 Risiko Ini

Anna Maria Anggita - Sabtu, 1 Mei 2021
Pemudik yang nekat mudik lebaran
Pemudik yang nekat mudik lebaran

Parapuan.co - Kawan Puan tentu sudah mengetahui peraturan pemerintah yang melarang mudik Lebaran, mulai tanggal 6-17 Mei 2021.

 

Kebijakan ini dikeluarkan guna menekan penyebaran virus Covid-19, sebab angka kenaikan kasus yang masih terus berlanjut.

Walaupun aturan sudah digalakkan, tapi tetap saja ada sebagian masyarakat yang nekat melanggar aturan.

Baca Juga: Peringati May Day 2021, Ini 2 Tuntutan Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia

Biasanya mereka yang ingin mudik secara diam-diam ini bepergian dengan memanfaatkan jasa travel gelap.

Mengetahui adanya masyarakat yang tidak mengindahkan aturan pemerintah, Direktur Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi, menjelaskan kalau bahwa ada empat risiko yang akan dihadapi.

Melansir dari Kompas.com, berikut ini ulasannya:

1. Penumpang berisiko besar terpapar virus Covid-19

Menurut Budi, hal ini bisa terjadi karena travel gelap bakal abai menjalankan protokol kesehatan.

“Angkutan ilegal atau travel gelap, biasanya baik pengemudi maupun operator tidak memperhatikan protokol kesehatan. Pokoknya yang penting terisi penuh, makin penuh untungnya semakin banyak,” ujar Budi dalam webinar Mudik Sehat dari Rumah, Jumat (30/4/2021).

Oleh karena itu, pihaknya melakukan pencegahan dengan menindak tegas jasa angkutan ilegal, agar masyarakat tidak terkena Covid-19.

“Sebab, kalau ada satu yang bawa virus semuanya akan kena. Kemudian akan membahayakan masyarakat di lokasi tujuan pemudik,” ujarnya.

2. Penumpang travel gelap tak mendapat asuransi kecelakaan lalu lintas

Budi mengutarakan dikarenakan travel gelap bersifat ilegal, maka apabila ada hal yang tidak diinginkan terjadi seperti kecelakaan lalu lintas, maka tidak mendapat asuransi perjalanan.

Ia menegaskan kalau pemerintah tidak akan cover travel ilegal dengan asuransi Jasa Raharja.

Tentu hal ini berbeda kalau kamu menggunakan jasa yang resmi ya, Kawan Puan.

Baca Juga: WhatsApp Segera Berlakukan Kebijakan Privasi Baru, Ini Hal yang Berubah

3. Penumpang travel gelap akan merogoh kocek yang lebih dalam

Kawan Puan, lebih baik jangan menggunakan travel gelap ya, sebab menggunakan jasa ini akan banyak ruginya.

Sebab, kamu harus bayar tarif yang tinggi, namun tidak dibarengi dengan layanan optimal.

“Penumpang yang memakai jasa travel gelap itu rugi, sebab harga lebih mahal tapi tidak mendapat layanan protokol pencegahan Covid-19,” kata Budi.

4. Travel gelap dapat merusak ekosistem transportasi darat 

Menggunakan travel gelap dapat merusak ekosistem transportasi darat yang sudah resmi.

Menurut Budi, penumpang bus resmi akan berkurang karena sebagian masyarakat memaksakan diri memakai travel gelap.

Baca Juga: Nasib Bu Wati yang Tuding Tetangga Banyak Duit karena Pesugihan Ngepet

“Makanya kalau bus resmi berplat kuning keluar dari terminal lalu penumpangnya kurang, itu akibat penumpang lain memakai travel gelap. Merusak ekosistem,” tutupnya.

Wah Kawan Puan, dengan melihat ulasan di atas ternyata menggunakan travel gelap menimbulkan banyak kerugian ya, bahkan nyawa pun bisa terancam.

Nah daripada nekat mudik, lebih baik jalin silaturahmi secara virtual di rumah saja ya.

(*)

 

Tak Banyak yang Tahu, Ini 3 Rekomendasi Wisata Alam di Brasil