Saat ini, dengan kemajuan teknologi, kekhawatiran para perempuan untuk menghilangkan stretch mark akan pudar.
Salah satunya adalah dengan perawatan Platelet-Rich Plasma atau PRP. Perawatan ini akan mengambil darah pasien untuk diolah menjadi plasma darah kaya trombosit.
Dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN, PRP berfungsi untuk meningkatkan produksi kolagen, mempercepat proses penyembuhan luka dan memperbaiki elastisitas kulit hingga akhirnya mengurangi penampakan stretch mark.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Stretch Mark, Mengapa Bisa Terjadi?
Saat melakukan perawatan ini, ada kondisi tertentu yang tidak diperkenankan untuk melakukan perawatan PRP, yaitu orang dengan HIV/AIDS, riwayat hepatitis B dan C, kanker, hamil dan Riwayat gangguan trombosit.
Lebih dari itu, untuk proses perawatannya sendiri, pasien harus melakukan sesi konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Kemudian darah pasien akan diambil dan diolah dengan alat activator PRP untuk memastikan kualitasnya baik.
Lantas bagaimana jika kualitas darah tidak baik?