Mengenal Platelet-Rich Plasma, Perawatan untuk Menghilangkan Stretch Mark

Citra Narada Putri - Minggu, 2 Mei 2021
Ilustrasi perempuan dengan stretch mark di bagian perut.
Ilustrasi perempuan dengan stretch mark di bagian perut. Rattankun Thongbun

Parapuan.co – Salah satu hal yang paling membuat kesal banyak perempuan setelah hamil dan melahirkan adalah stretch mark yang membekas di beberapa bagian tubuh.

Sebenarnya normal saja guratan-guratan tersebut berbekas di beberapa bagian tubuh seperti perut, paha hingga payudara.

Namun, bagi sebagian perempuan, stretch mark membuat kita merasa tidak percaya diri.

Baca Juga: Bukan Alami, Kenali Jenis-Jenis Perawatan untuk Menghilangkan Selulit

Menurut dr. Dara Ayuningtyas, Head of Medical and Training ZAP Clinic, pada ibu hamil dan melahirkan, stretch mark muncul karena kulit meregang seiring usia kehamilan dan kenaikan berat badan secara drastis.

“Karena peregangan yang melampaui kemampuan kulit untuk memproduksi kolagen yang cukup dan memperbarui jaringan penghubung kulit, akibatnya kulit seolah pecah dan timbul garis-garis stretch mark,” tutur dr. Dara lagi.

Menurut beberapa orang, cara menghilangkan stretch mark bisa dengan minyak kelapa, gula pasir, minyak zaitun hingga lidah buaya yang dibalur di area guratan.

Namun cara-cara ini tidak belum terbukti secara ilmiah bisa menghilangkan stretch mark yang ada di tubuh.

Lantas, apakah tidak benar-benar ada cara untuk menghilangkannya?

Saat ini, dengan kemajuan teknologi, kekhawatiran para perempuan untuk menghilangkan stretch mark akan pudar.

Salah satunya adalah dengan perawatan Platelet-Rich Plasma atau PRP. Perawatan ini akan mengambil darah pasien untuk diolah menjadi plasma darah kaya trombosit.

Dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN, PRP berfungsi untuk meningkatkan produksi kolagen, mempercepat proses penyembuhan luka dan memperbaiki elastisitas kulit hingga akhirnya mengurangi penampakan stretch mark.

Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Kamu Tahu Tentang Stretch Mark, Mengapa Bisa Terjadi?

Saat melakukan perawatan ini, ada kondisi tertentu yang tidak diperkenankan untuk melakukan perawatan PRP, yaitu orang dengan HIV/AIDS, riwayat hepatitis B dan C, kanker, hamil dan Riwayat gangguan trombosit.  

Lebih dari itu, untuk proses perawatannya sendiri, pasien harus melakukan sesi konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Kemudian darah pasien akan diambil dan diolah dengan alat activator PRP untuk memastikan kualitasnya baik.

Lantas bagaimana jika kualitas darah tidak baik?

Jika kualitasnya tidak bagus, maka tentu saja perawatan PRP yang dilakukan pun hasilnya tidak akan maksimal.

Pasalnya, kualitas darah dan plasma ini ditentukan dari kesehatan tubuh pasien, termasuk dipengaruhi oleh gizi yang dikonsumsi serta pola hidup yang dijalankan.

Maka dari itu penting, sebelum melakukan perawatan ini, Kawan Puan perlu menerapkan gaya hidup yang sehat.

Setelah memastikan kualitas darah baik, plasma akan diaplikasikan ke area yang diinginkan dengan alat vital injector yang berfungsi memasukkan cairan ke dalam lapisan kulit.

Baca Juga: Sederet Fakta Stretch Mark yang Jarang Kita Ketahui, Apa Saja?

Sedangkan PRP Combo Stretch Mark akan memadukan vital injector dan micro-needling, alat yang bentuknya seperti pulpen dengan jarum yang sangat halus untuk melakukan injeksi ribuan kali per menit.

Keseluruhan proses perawatan PRP ini setidaknya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Dan setelah melakukan perawatan, pasien dianjurkan tidak membasuh area tindakan minimal selama empat jam.

Kini, impian untuk menghilangkan stretch mark pun bisa diwujudkan dengan kemajuan teknologi ya, Kawan Puan. (*)



REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja