“Dari 1/3 populasi yang didominasi oleh anak–anak dan kaum muda, menjadikan anak sebagai aktor pembangunan yang penting dan mendasar," ungkap Putri Gayatri selaku Anggota Dewan Penasehat Anak & Kaum Muda Save the Children Indonesia.
Sebab menurutnya anak merupakan pribadi yang berdaya, punya kemauan punya harapan, apalagi terkait isu–isu yang berkaitan dengan anak-anak tersebut.
Baca Juga: Rayakan Hari Pendidikan Nasional, Ini Kisah Bapak Pendidikan Bangsa Ki Hajar Dewantara
"Sehingga tak ada kebijakan yang benar–benar berpihak dan berkelanjutan tanpa melibatkan anak didalamnya. Sudah saatnya kita jadikan partisipasi anak yang bermakna sebagai tujuan dari pencapaian hak–haknya, karena Ketika anak terlibat, anak terberdayakan," tambah Putri.
Selain itu, berbagai tantangan, harapan dan gagasan disampaikan oleh anak–anak dari masing–masing provinsi, mulai dari permasalahan akses yang tidak merata, sampai dengan kualitas pembelajaran yang didapat.
Baca Juga: Masuk Kedalam Forbes 30 Under 30, Inilah Sosok Maudy Ayunda
Di sisi lain juga dijelaskan pentingnya peran orangtua serta guru dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Anak–anak juga berharap agar suara mereka dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan terkait isu pendidikan.
Pesan yang disampaikan oleh anak–anak memperkuat temuan studi global Save the Children pada tahun 2020 lalu yang dilakukan di 46 Negara termasuk di Indonesia.