Parapuan - Kawan Puan, pada tanggal 2 Mei kita semua memperingati Hari Pendidikan Nasional.
Terkait Hari Pendidikan ini, berbagai yayasan dan organisasi pun turut menyuarakan gagasan-gagasan untuk pendidikan di Indonesia.
Misalnya, seperti yang dilakukan oleh Save the Children Indonesia yang menyelenggarakan Dialog Anak.
Baca Juga: Peringati Hardiknas, Ketua DPR RI Tekankan Soal Kesenjangan Pendidikan
Berdasarkan siaran persnya yang diterima PARAPUAN, Minggu (02/05/2021), dalam rangka memperingati Hardiknas, Save the Children Indonesia menyelenggarakan Dialog Anak bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia.
Tujuan diadakannya dialog ini yaitu demi memberikan ruang yang ramah dan aman bagi anak untuk menyuarakan pengalaman, tantangan selama pembelajaran jarak jauh serta risiko yang dihadapi anak–anak.
Selain itu juga menyampaikan harapan anak terhadap pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: Peringati Hari Pendidikan Nasional, Ini Pentingnya Kesetaraan Pendidikan bagi Perempuan
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dewan Penasehat Anak dan Kaum Muda atau Children Youth
Advisory Network (CYAN) Save the Children Indonesia beserta seluruh juru kampanye anak yang tergabung dalam Gerakan #SaveOurEducation.
Di mana anak–anak tersebut merupakan perwakilan dari Provinsi Sulawesi Tengah, Jawa Barat dan Yogyakarta.
“Dari 1/3 populasi yang didominasi oleh anak–anak dan kaum muda, menjadikan anak sebagai aktor pembangunan yang penting dan mendasar," ungkap Putri Gayatri selaku Anggota Dewan Penasehat Anak & Kaum Muda Save the Children Indonesia.
Sebab menurutnya anak merupakan pribadi yang berdaya, punya kemauan punya harapan, apalagi terkait isu–isu yang berkaitan dengan anak-anak tersebut.
Baca Juga: Rayakan Hari Pendidikan Nasional, Ini Kisah Bapak Pendidikan Bangsa Ki Hajar Dewantara
"Sehingga tak ada kebijakan yang benar–benar berpihak dan berkelanjutan tanpa melibatkan anak didalamnya. Sudah saatnya kita jadikan partisipasi anak yang bermakna sebagai tujuan dari pencapaian hak–haknya, karena Ketika anak terlibat, anak terberdayakan," tambah Putri.
Selain itu, berbagai tantangan, harapan dan gagasan disampaikan oleh anak–anak dari masing–masing provinsi, mulai dari permasalahan akses yang tidak merata, sampai dengan kualitas pembelajaran yang didapat.
Baca Juga: Masuk Kedalam Forbes 30 Under 30, Inilah Sosok Maudy Ayunda
Di sisi lain juga dijelaskan pentingnya peran orangtua serta guru dalam mendukung proses pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Anak–anak juga berharap agar suara mereka dipertimbangkan dalam setiap pengambilan keputusan terkait isu pendidikan.
Pesan yang disampaikan oleh anak–anak memperkuat temuan studi global Save the Children pada tahun 2020 lalu yang dilakukan di 46 Negara termasuk di Indonesia.
Melalui studi global tersebut, tercatat 8 dari 10 anak tidak dapat mengakses bahan pembelajaran yang memadai dan 4 dari 10 anak kesulitan memahami pekerjaan rumah selama PJJ.
“Selaras dengan tema Hardiknas 2021 kali ini yaitu serentak bergerak, wujudkan merdeka belajar, inisiasi anak – anak dan kamu muda ini merupakan bukti nyata dari tema tersebut,” tutur Dewi Sri Sumanah selaku Media & Brand Manager, Save the Children Indonesia.
Baca Juga: Setahun PJJ, Tantangan Baru Kehilangan Pembelajaran hingga Dampak Penurunan Pendidikan Anak
Dewi juga menjelaskan bahwa dialog ini merupakan sebuah awal dari aksi nyata Gerakan #SaveOurEducation yang melibatkan anak – anak dan kaum muda sebagai pelopor gerakan.
“Semangat Hak Partisipasi anak yang bermakna kami terapkan dalam gerakan ini. Dari, untuk dan oleh anak memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas di lingkungan belajar yang aman baik luring maupun daring," tutup Dewi. (*)