Perempuan yang baru hamil harus menjalani evaluasi menyeluruh oleh penyedia layanan kesehatan untuk memastikan tidak ada masalah medis seperti preeklamsia atau tekanan darah tinggi.
Hal itu bisa dilakukan calon ibu untuk bisa berolahraga secara aman.
“Dengarkan tubuh kamu. Tubuh sangat baik dalam komunikasi nonverbal dan akan memberitahumu jika ada sesuatu yang tidak beres,” kata Brittany Robles, seorang dokter kandungan dan instruktur kebugaran yang disertifikasi oleh National Academy of Sports Medicine.
Itu berarti, ibu hamil harus berhenti berolahraga jika mereka mengalami tanda-tanda peringatan berupa perdarahan vagina, sakit perut, dan pusing.
Sementara itu, olahraga tetap dianjurkan jika seseorang tidak aktif sebelum hamil.
Dokter Robles menyarankan untuk memulainya dengan berjalan dan meningkatkan kecepatannya dari waktu ke waktu.
Tak lupa, ACOG menganjurkan agar ibu hamil tetap terhidrasi, memakai pakaian longgar, dan menghindari panas tinggi saat berolahraga.
Para ahli mengatakan ibu hamil cenderung berolahraga dan mematuhinya selama kehamilan jika diberi arahan yang jelas dari penyedia layanan kesehatan mereka.
Baca Juga: Penting Buat Calon Ibu, Ini Penyebab Sakit Kepala Selama Kehamilan