Di samping itu, banyak juga ibu hamil yang tidak mendapatkan edukasi selama kehamilan sehingga mengabaikan olahraga.
Sehingga, ibu hamil yang tidak menerima pengajaran yang memadai seringkali berpaling ke profesional non-kesehatan, seperti keluarga, teman, dan internet.
Sumber daya ini bisa jadi tidak dapat diandalkan dan menyebabkan kesalahan informasi, sebab kebutuhan olahraga tiap ibu hamil itu berbeda-beda.
Bila seorang perempuan sudah merencanakan kehamilan, aktivitas fisik yang ringan sebaiknya mulai dilakukan seperti lari, yoga, bersepeda dan angkat beban.
Baca Juga: Alami Gatal Selama Kehamilan, Ini Penyebab dan Cara Mengobatinya
Sehingga, ketika kehamilan berkembang ibu hamil bisa menurunkan intensitasnya dengan mempersingkat perjalanannya.
Lebih banyak melakukan peregangan dan beristirahat ketika dibutuhkan, akan lebih baik jika konsisten sampai menjelang melahirkan.
Karena ibu hamil memiliki lebih banyak mobilitas selama kehamilan, persalinan akan lebih mudah dan pemulihan lebih cepat. (*)