8. Masalah kesehatan - 18,2%
Menurut Elizabeth Ochoa, seorang konselor pernikahan dan kepala psikolog di Beth Israel Medical Center di New York City, penyakit yang diderita salah satu orang dapat merusak pernikahan.
Sebab, penyakit bisa menciptakan hutang, rasa sakit, dan rasa takut akan kehilangan diri sendiri.
Hal ini juga menandakan salah satu pasangan tidak dapat mempertahankan kesepakatan, yang mengharuskan pasangan lainnya untuk meningkatkan kewaspadaannya.
Baca Juga: Pahami 6 Tanda yang Menunjukkan Kamu Telah Menikahi Orang yang Tepat
9. Kurangnya dukungan keluarga - 17,3%
Menurut studi longitudinal selama 26 tahun yang mengamati 373 pasangan, seorang suami yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga istrinya bisa menurunkan risiko perceraian sebesar 20 persen.
Sebaliknya, istri yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga suaminya meningkatkan risiko perceraian.
Menurut psikolog dan profesor Terri Orbuch, seorang istri harus menjaga batasan dengan mertua mereka.
10. Kurang efektifnya pendidikan pranikah dan perbedaan agama - 13,3%
Meskipun semua yang disurvei telah berpartisipasi dalam PREP, sebuah kursus pendidikan, banyak yang berpikir bahwa itu masih belum cukup.