Bercermin dari Bill Gates dan Melinda, Ini 10 Faktor Umum Terjadinya Perceraian

Anna Maria Anggita - Selasa, 4 Mei 2021
Bill Gates dan Melinda umumkan perceraian
Bill Gates dan Melinda umumkan perceraian Instagram @melindafrenchgates

Parapuan - Kawan Puan, kabar mengejutkan datang dari salah satu orang paling kaya di dunia.

Sosok tersebut adalah Bill Gates dan Melinda yang memutuskan untuk bercerai.

Tentu kabar ini membuat dunia menjadi heboh.

Pasalnya, pernikahan kedua pasangan ini sudah melebihi usia perak, dan sudah memasuki 27 tahun pernikahan.

 

Baca Juga: Bill Gates dan Melinda Gates Umumkan Bercerai Setelah 27 Tahun, Begini Pejalanan Cinta Pasangan Miliarder Filantropi Ini

Meski begitu, hendaknya kita semua menghargai dan memberi dukungan kepada dua belah pihak.

Nah belajar dari kasus yang baru saja terjadi, hendaknya Kawan Puan mempelajari apa saja faktor yang mendasari adanya perceraian.

Mengutip dari Insider, berdasarkan penelitian yang berjudul Reasons for Divorce and Recollections of Premarital Intevention: Implications for Improving Relationship Education melaporkan ada 10 faktor terjadinya percerain.

Baca Juga: Inilah Sosok Melinda Gates, Perempuan Karier Sukses dan Filantropis Aktif

Penelitian ini dilakukan oleh National Center for Biotechnology Information (NCBI) kepada 52 orang, yang terdiri dari 31 perempuan dan 21 laki-laki yang sudah pernah mengikuti prevention and relationship enhancement program (PREP).

Di mana PREP merupakan program yang berfokus pada pengajaran keterampilan komunikasi dan resolusi konflik pasangan.

Berdasarkan survei yang dilakukan, berikut ini 10 faktor perceraian yang terungkap berdasarkan peringkatnya:

1. Kurangnya komitmen - 75%

Memang banyak orang yang mengatakan komitmen itu sangat penting untuk menikah.

Namun faktanya, berdasarkan hasil survei 75 persen orang mengatakan kurangnya komitmen berperan dalam perceraian pernikahan.

2. Ketidaksetian atau perselingkuhan - 59,6%

Menurut penelitian tersebut, perselingkuhan sering disebut sebagai titik balik memburuknya suatu hubungan. 

Adapun alasan lainnya yakni perasaan yang diabaikan, merasa tidak aman dalam hubungan pernikahan, atau pun ketakutan ditinggalkan.

Baca Juga: Ini 8 Ciri-Ciri Pasangan Egois dalam Hubungan, Apakah Kamu Salah Satunya?

3. Terlalu banyak konflik atau pertengkaran - 57,7%

Peserta survei mengungkapkan secara umum konflik yang tidak diselesaikan dengan tenang atau efektif hanya akan memperburuk hubungan dari waktu waktu.

Di sisi lain masalah komunikasi yang kurang menjadi faktor timbulnya konflik.

4. Menikah terlalu muda - 45,1%

Dalam studi tersebut, beberapa dari peserta survei menyatakan kalau usia menikah yang terlalu muda dapat menjadi faktor usainya pernikahan.

Peserta menyebut usia mereka saat menikah saat itu adalah 23 tahun.

5. Masalah finansial - 36,1%

Hal yang paling menimbulkan perceraian dari masalah keuangan ini karena finansial yang tak stabil meningkatkan stres dan akhirnya menimbulkan ketegangan dalam hubungan.

6. Penyalahgunaan zat - 34,6%

Setidaknya satu pasangan dari 50 persen mantan pasangan yang disurvei oleh NCBI mengutip penyalahgunaan zat sebagai masalah.

Di mana 34,6 persen dari individu secara keseluruhan mengonsumsi zat terlarang.

Tetapi hanya 33,3 persen kasus yang menunjukkan penyalahgunaan zat adalah penyebab perceraian mereka. 

Baca Juga: Bukan Sekedar Saran, Ini Cara Kita Beri Dukungan Pada Teman yang Sakit

7. Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) - 23,5%

Hampir seperempat dari peserta survei NCBI menyatakan pelecehan fisik dan emosional dalam pernikahan sebagai penyebab utama perceraian mereka. 

Banyak responden menjelaskan bahwa pelecehan berkembang dari waktu ke waktu, dengan siklus pelecehan yang lebih intens diikuti dengan penyesalan yang kuat.

Bahkan The United Nations Office on Drugs and Crime (UNDOC) menemukan kalau 50.000 ribu perempuan dibunuh pasangannya.

8. Masalah kesehatan - 18,2%

Menurut Elizabeth Ochoa, seorang konselor pernikahan dan kepala psikolog di Beth Israel Medical Center di New York City, penyakit yang diderita salah satu orang dapat merusak pernikahan.

Sebab, penyakit bisa menciptakan hutang, rasa sakit, dan rasa takut akan kehilangan diri sendiri.

Hal ini juga menandakan salah satu pasangan tidak dapat mempertahankan  kesepakatan, yang mengharuskan pasangan lainnya untuk meningkatkan kewaspadaannya.

 

Baca Juga: Pahami 6 Tanda yang Menunjukkan Kamu Telah Menikahi Orang yang Tepat

9. Kurangnya dukungan keluarga - 17,3%

Menurut  studi longitudinal selama 26 tahun yang mengamati 373 pasangan, seorang suami yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga istrinya bisa menurunkan risiko perceraian sebesar 20 persen.

Sebaliknya, istri yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga suaminya meningkatkan risiko perceraian. 

Menurut psikolog dan profesor Terri Orbuch, seorang istri harus menjaga batasan dengan mertua mereka.

10. Kurang efektifnya pendidikan pranikah dan perbedaan agama - 13,3%

Meskipun semua yang disurvei telah berpartisipasi dalam PREP, sebuah kursus pendidikan, banyak yang berpikir bahwa itu masih belum cukup. 

Baca Juga: Bill Gates dan Melinda Berpisah Setelah 27 Tahun, Ini 7 Fakta Perceraian di Usia Perak

Beberapa di antaranya mengatakan kursus memang membantu dalam komunikasi namun tidak realistis untuk pertumbuhan perkawinan.

Maksudnya adalah pranikah mengajarkan bagaimana bergaul, dan harus berkomunikasi, tetapi itu tidak membahas tentang fase-fase pernikahan dari waktu ke waktu. 

Mengenai perbedaan agama, menurut survei Pew Center saat ini 69 persen orang yang menikah mengatakan bahwa pasangan mereka seagama.

Sementara menurut buku Til Faith Do Us Part: How Interfaith Marriage is Transforming America pasangan yang menikah dengan perbedaan agama, kurang bahagia. (*)

 

 

Sumber: Insider
Penulis:
Editor: Linda Fitria