Parapuan.co - Apakah Kawan Puan suka mengubah warna rambut?
Mewarnai rambut dapat membuatmu lebih percaya diri, segar, dan unik.
Di era modern ini, kamu dengan mudah bisa memilih warna apa yang diinginkan untuk rambutmu. Mulai dari satu warna hingga banyak warna bak pelangi.
Rambut yang berwarna juga sering dikaitkan dengan ekspresi diri.
Baca Juga: Potret Transformasi Para Seleb Hollywood Usai Ubah Warna Rambut
Namun, kita jarang mendengar sejak kapan manusia mulai mewarnai rambut dan siapa penemu cat rambut.
Ternyata sebelum zaman modern, perempuan sudah mengenal tren warna rambut dan proses pewarnaan rambut, lho.
Melansir dari Herbeauty.co, berikut perjalanan sejarah pewarnaan rambut di masa lampau sebelum era modern.
Zaman Mesir Kuno
Orang Mesir kuno suka mengubah warna rambut mereka, tetapi kebanyakan melakukannya pada rambut yang terpisah, di zaman sekarang kita mengenalnya dengan wig.
Pilihan yang bijak karena sebagian besar pewarna pada zaman tersebut masih beracun.
Sekitar tahun 1500 SM, perempuan Mesir Kuno mewarnai rambut mereka dengan warna merah, biru, hijau, bahkan menciptakan warna kuning yang indah menggunakan bubuk emas.
Henna juga digunakan untuk menyembunyikan uban yang masih tidak kita sukai sampai hari ini.
Zaman Yunani Kuno
Orang Yunani Kuno sebagian besar menyukai warna rambut gelap dan menggunakan pewarna permanen yang dibuat khusus oleh para ahli.
Mereka kemudian menemukan ramuan yang tidak beracun dengan menggunakan lintah untuk membuat pewarna.
Lintah dimasukkan ke dalam bejana timah tempat mereka menjalani proses fermentasi, kemudian diubah menjadi pewarna.
Perempuan di zaman ini merawat rambut dengan menghasilkan campuran serpihan emas, serbuk sari, minyak zaitun, dan jus lemon untuk menonjolkan kilau rambut mereka.
Zaman Romawi
Rambut pirang merupakan bentuk reputasi buruk selama Kekaisaran Romawi karena rambut pirang ditetapkan sebagai indikator pekerjaan rendahan.
Kebanyakan dari orang Yunani hanya menggunakan wig kuning, tetapi ada juga yang membuat pewarna khusus yang terbuat dari abu kacang dan tanaman yang dibakar untuk mencerahkan rambut mereka.
Galia dan Saxon, dari periode 300 SM, mewarnai rambut mereka dengan berbagai warna cerah untuk mengintimidasi musuh selama pertempuran.
Baca Juga: Ingin Coba Warna Rambut Metalik? Ketahui Dulu Cara Merawatnya
1500-an, The Dark Ages
Rambut merah menjadi tren ketika kemunculan gadis berambut merah pertama kali didokumentasikan lewat lukisan.
Dipercaya bahwa warna rambut merah adalah hasil mutasi genetik, yang terjadi di Skotlandia.
Langkanya warna rambut ini membuat gadis berambut merah dituduh sebagai penyihir selama beberapa dekade sampai Ratu Elizabeth I naik tahta dengan mengenakan rambut merahnya.
Ratu Elizabeth I meminta setiap orang untuk menerima bahwa warna rambut merah sama sekali tidak berhubungan dengan kejahatan.
1600-an, Renaisans
Selama zaman Renaisans, kebanyakan pewarna berbasis bahan kimia dan tidak alami.
Delights for Ladies, sebuah buku unik yang berisi semua jenis resep kecantikan dan ramuan rumah tangga, mendeskripsikan pewarna bernama Oil of Vitriol yang dapat mengubah warna hitam menjadi coklat muda.
Saat menggunakan pewarna tersebut, disarankan untuk menghindari terkena kulit karena pewarna tersebut sebenarnya adalah asam sulfat.
1800-an
Kita semua harus berterima kasih kepada William Henry Perkin, seorang ahli kimia dari Inggris, yang tanpa sadar berhasil merevolusi proses pewarnaan rambut serta seluruh industri pewarnaan rambut.
Dia secara tidak sengaja menemukan bahan pewarnaan rambut, yang kita kenal dengan nama Mauveine, saat mencoba membuat obat untuk malaria.
Meskipun tidak berjalan sesuai rencana, penemuannya mengubah industri pewarnaan tekstil dan memungkinkan perempuan melakukan pewarnaan rambut permanen tanpa merusak rambut mereka.
Baca Juga: “Gray Blending” Tren Cat Rambut Abu-abu yang Kini Banyak Disukai Perempuan
Mauveine masih menjadi peran penting bagi industri pewarnaan rambut modern, tetapi sekarang dikenal sebagai para-phenylenediamine.
Sejarah pewarnaan rambut ternyata sangat panjang ya, Kawan Puan.
Sekarang kita bisa bersyukur karena proses pewarnaan rambut sudah aman dan tidak beracun.
Jadi, jika Kawan Puan ingin mewarnai rambut, jangan ragu-ragu untuk mencoba!
(*)