Menyaksikan kekerasan yang dialami orang yang dicintai juga dapat menimbulkan trauma pada anak-anak.
Mereka akan selalu mengingat peristiwa tragis tersebut.
Ini dapat menyebabkan mereka merasa stres bahkan depresi.
Di masa yang akan datang, anak-anak mungkin akan mengalami trauma pernikahan.
Mereka akan takut jika hal yang sama terjadi pada rumah tangga mereka kelak.
Anak-anak yang masih berusia 3 hingga 5 tahun belum mamahami makna perceraian, tapi mereka akan memengingat persitiwa tersebut.
Baca Juga: Tak Melulu dari Orang Tua, Balita Juga Mengajarkan Kita Arti Kehidupan
Anak-anak akan terus menerus menyalahkan mereka atas peristiwa tersebut.
Trauma peristiwa percerian dapat menimbulkan emosi yang membingungkan bagi anak-anak.
Ini menyebabkan mereka mengisolasi diri untuk mengatakan apa yang mereka rasakan.