Parapuan - Kawan Puan kalau kamu pernah bermain Among Us tentu pernah kan mendengar dan melihat istilah impostor?
Kalau impostor dalam permainan tersebut adalah penipu yang bertugas mengacau dan membunuh karakter lain secara diam-diam.
Baca Juga: Langkah Awal Mendukung Mereka yang Tengah Mengalami Imposter Syndrome
Akan tetapi, ternyata dalam dunia psikologi juga ada yang namanya impostor syndrome yang berbeda dari dunia permainan.
Memang secara sekilas impostor syndrome dan impostor di Among Us itu sama-sama penipu, hanya saja memiliki makna berbeda.
Dilansir dari Medical News Today, impostor syndrome merupakan sindrom yang bisa dialami oleh siapa pun.
Hanya saja, sindrom ini sering dialami oleh seseorang yang berprestasi.
Di mana menurut mereka prestasi yang telah diraih adalah bentuk penipuan dan pencapaian mereka merupakan hal yang tidak disengaja.
Sindrom impostor ini pertama kali dijelaskan oleh Pauline Rose Clance & Suzanne Imes dalam tulisan yang berjudul The Imposter Phenomenon in High Achieving Women: Dynamics and Therapeutic Intervention pada 1978.
Dijelaskan bahwa orang yang mengalami impostor syndrome biasanya hanya dalam waktu yang singkat.
Misalnya, saat berada di lingkungan sekolah atau kerja yang baru.
Akan tetapi, adapun orang yang megalami sindrom impostor dalam waktu yang lama, bahkan hingga seumur hidup.
Di samping itu ada pun gejala yang dialami para penderita imposter syndrome, diantaranya:
- merasa menjadi penipu
- takut ketahuan
- kesulitan menginternalisasi kesuksesan mereka