Parapuan.co - Kawan Puan, pengalaman melakukan hubungan seksual pertama kali selalu menjadi pengalaman unik setiap orang.
Setiap perempuan bahkan memiliki kisahnya masing-masing bagaimana mereka melepaskan keperawanan.
Rasa cemas, khawatir bahkan gugup, kerap menghampiri saat sepasang akan memutuskan melakukan hubungan seksual.
Tak jarang mereka merasa takut jika melakukan kesalahan yang membuat jalannya hubungan seksual terganggu.
Lalu bagaimana mempersiapkan keputusan berhubungan seksual untuk pertama kalinya? Nah berikut tipsnya:
Baca juga: Biar Makin Intim! Putar 5 Lagu Ini saat Momen Bercinta dengan Pasangan
1) Ketahui perbedaan keperawanan dan seks
Menurut medical news today, orang yang masih perawan adalah orang yang belum pernah melakukan hubungan seksual sama sekali.
Sedangkan seks adalah hubungan seksual yang melibatkan penetrasi penis dan vagina.
Masyarakat kerapmengaitkan kata keperawanan dengan seks, padahal dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda.
Baca juga: Mengenal Hiperseksualitas, Perilaku Seks yang Ternyata Berbahaya
2) Apakah sakit saat melakukan hubungan seksual untuk pertama kali?
Melakukan kontak seksual dengan orang lain untuk pertama kalinya pasti terasa aneh.
Bahkan banyak yang mengatakan, melakukan hubungan seksual untuk pertama kali pasti terasa sakit.
Menurut ahli psikologi dan sex educator, Emily Nagoski, Ph.D. mengatakan bahwa seks bahkan untuk pertama kalinya seharusnya tidak menyakitkan.
Untuk menghindari ketidaknyamanan yang membuat seks terasa menyakitkan, pastikan untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan kamu ya, Kawan Puan.
Sebelum dan selama berhubungan seks, beri tahu mereka apa yang berhasil dan tidak untukmu.
Jika seks terasa menyakitkan, beri tahu pasangan kamu dan hentikan atau coba sesuatu yang berbeda.
Baca juga: Miss V Sering Berdarah Usai Berhubungan Intim Bisa Jadi Bahaya, Ini 7 Sebabnya!
3) Tidak semua seks yang dilakukan pertama kali mengeluarkan darah
Banyak orang menilai bahwa keperawanan diukur dari ada atau tidaknya selaput dara.
Salah satu mitos yang beredar mengenai seks vaginal pertama kali selaput dara perempuan akan pecah hingga menyebabkan perdarahan dan nyeri.
Mitos mengenai keperawanan ini, kerap memojokkan perempuan karena mengukur keperawanan seorang perempuan dari ada atau tidaknya selaput dara.
Padahal selaput dara bisa hilang bukan hanya karena seks, namun juga bisa karena faktor kecelakaan atau terlalu sering melakukan olahraga berat.
Bahkan ada perempuan yang terlahir tidak memiliki selaput dara.
Penulis Jurnal Reproductive Health pada 2019 juga mengatakan bahwa tenaga kesehatan tidak bisa mengandalkan pemeriksaan fisik selaput dara untuk menilai apakah seseorang menjadi aktif secara seksual.
Baca juga: Pernah Sedih atau Menangis Setelah Seks? Jangan-jangan Ini Penyebabnya
4) Benarkah seks pertama kali dapat merobek frenulum penis pria?
Beberapa orang khawatir bahwa frenulum (pita jaringan pendek yang menghubungkan kulup ke kepala penis yang tidak disunat) dapat robek saat melakukan hubungan seks pertama kali.
Bagian penis ini rapuh bahkan bisa robek selama aktivitas nonseksual, seperti mengendarai sepeda motor.
Frenulum yang robek bisa terasa sakit dan menyebabkan sedikit pendarahan, tetapi cedera ini akan sembuh dengan sendirinya, sama seperti luka atau robekan kecil lainnya.
Jika ini terjadi, cukup cuci area tersebut dengan hati-hati dan tepuk-tepuk dengan lembut hingga kering dengan handuk bersih.
Hindari aktivitas yang dapat menyebabkan luka terbuka sampai kembali sembuh.
Baca juga: Hindari Fake Orgasm, Jadikan Hal Ini Sebagai Tujuan Utama Seks
5) Pelajari mengenai penyakit menular seksual
Setiap kali melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kontrasepsi atau pengaman seperti kondom, ada kemungkinan kamu dapat mengembangkan Infeksi Menular Seksual (IMS) meski pertama kali melakukan.
Beberapa IMS tidak menunjukkan gejala, jadi seseorang mungkin tidak tahu jika mereka mengalaminya.
Yang pasti, jangan melakukan kontak seksual tanpa kondom.
Menurut American Sexual Health Association, 1 dari 2 orang yang aktif secara seksual akan terkena IMS pada usia 25 tahun, dan sekitar setengah dari IMS menyerang orang yang berusia 15-24 tahun.
Penyakit IMS dapat berupa human papillomavirus (HPV), klamidia, dan gonorea.
Baca juga: Budaya Menakuti Perempuan dengan Istilah Perawan Tua Penyebab Adanya Pernikahan Muda
6) Kenali berbagai macam alat kontrasepsi
Kawan Puan, sebelum kamu memutuskan untuk melakukan hubungan seksual untuk pertama kali, kamu perlu mengenali berbagai macam alat kontrasepsi seperti kondom, morning pill after sex, pil KB, atau IUD.
Selain membantu untuk mencegah terjadinya pembuahan, alat kontrasepsi ini mampu mencegah penularan penyakit IMS.
Jangan lupa juga kenali resiko penggunaan masing-masing alat kontrasepsi, ya.
Baca juga: 5 Mitos dan Fakta Kontrasepsi, Benarkah Pil KB Bikin Rahim Kering?
7) Pelajari dan kenali ‘Konsen’
Konsen adalah hal penting yang perlu dibahas sebelum memutuskan untuk melakukan hubungan seksual pertama kalinya.
Konsen merupakan persetujuan untuk melakukan suatu kegiatan bersama-sama.
Jika salah satu pasangan tidak yakin apakah mereka ingin berhubungan seks, atau jika mereka berubah pikiran saat berhubungan seks, mereka berhak untuk mengungkapkannya dan berhenti.
Untuk pengalaman pertama, pasangan harus merasa aman saat melakukan hubungan seksual pertama kali, baik secara emosional maupun fisik.
Jika kamu merasa tertekan untuk melakukan lebih dari yang kamu inginkan, itu tidak akan mengarah pada seks yang aman dan menyenangkan.
Hal itu justru akan mengarah pada perbudakan seksual atau pemerkosaan. (*)