Dikutip dari Verywell Family, co-parenting adalah hubungan pengasuhan bersama antara kedua orang tua yang bercerai dan menghasilkan anak yang tangguh secara emosional, adaptif, dan bersedia mengambil risiko.
Orang tua dalam gaya pengasuhan ini bersedia muncul untuk anak-anak saat mereka membutuhkannya.
Anak-anak juga memiliki lebih banyak akses ke sumber daya seperti waktu dan bantuan untuk tugas sekolah.
Baca Juga: Apakah Perceraian Orang Tua Mempengaruhi Hormon Oksitosin Anak?
Biasanya, anak-anak mengembangkan gaya keterikatan yang aman karena mereka merasa dicintai dan dilindungi.
Sementara itu, hubungan co-parenting yang tidak berfungsi dengan baik dapat mengakibatkan anak menjadi rapuh, cemas secara emosional, menghindar, dan memiliki gaya keterikatan yang kacau.
Baca Juga: Saat Orang Tua Bercerai, Anak Akan Pertanyakan Berbagai Hal Ini
Anak-anak ini mungkin mengalami luka emosional, cenderung kecanduan, memiliki sistem kekebalan yang lemah, dan mengalami kesulitan berhubungan romantis dengan pasangan di masa depan.
Idealnya, orang tua bercerai dapat mencapai kesepakatan tentang cara menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih untuk anak-anak.