Seperti yang sempat disebutkan sebelumnya, thalassophobia adalah fobia laut atau ketakutan berlebih terhadap laut.
Fobia ini berfokuskan pada ketakutan terhadap bentuk laut yang luas dan dalam sehingga penderita menganggap laut sebagai tempat yang menyeramkan dan berbahaya.
Ketakutan akan laut ini bersifat otomatis, yang artinya muncul secara tiba-tiba dan tidak dapat dikontrol penderitanya.
Melansir Healthline via Kompas.com, ada beberapa hal yang mempengaruhi atau menyebabkan fobia laut ini.
Baca Juga: Mengenal Coronaphobia, Gangguan Baru Kecemasan Berlebih Pada Covid-19
Salah satunya adalah pengalaman atau peristiwa traumatis yang menyebabkan respons ketakutan dan memicu perkembangan fobia.
Namun ini bukan berarti, fobia hanya berlaku bagi orang-orang yang pernah mengalami pengalaman traumatis saja.
Faktanya, orang-orang tanpa trauma tertentu juga bisa mengalami fobia ini.
Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang juga menyebabkan thalassophobia atau fobia laut, di antaranya:
Faktor genetik, di mana keluarga yang memiliki fobia laut dapat meningkatkan risiko seseorang terkena thalassophobia.
Faktor lingkungan, yaitu mendengar peristiwa traumatis, seperti tenggelam atau serangan di laut, dapat menyebabkan ketakutan terhadap laut.
Faktor perkembangan, yaitu ketika area respons ketakutan di otak belum berkembang dengan baik, fobia akan lebih mudah terjadi.