Parapuan.co - Kawan Puan yang sudah punya anak tentu ingin mengajarkan banyak hal kepada anak, supaya memiliki banyak keterampilan.
Mulai dari mengajarinya calistung (membaca, menulis, berhitung), menggambar, naik sepeda, dan sebagainya.
Keterampilan seperti yang tadi disebutkan memang penting, namun ada juga keterampilan lain yang tak kalah penting yang harus diajarkan kepada si kecil.
Bahkan, keterampilan lain itu akan sangat berguna baginya saat tumbuh dewasa nanti.
Apa saja keterampilan lain itu?
Berikut penjelasannya, dilansir dari situs Brightside.
Baca Juga: Hak Asuh Bersama, Begini Manfaat Co-Parenting bagi Anak dan Orang Tua
Membersihkan dan Mengobati Luka
Ajarkanlah anak cara membersihkan dan mengobati luka, mulai dari mencuci luka dengan air mengalir sampai memberikannya obat antiseptik dan menutupnya dengan plester luka.
Dengan begitu, ketika anak tiba-tiba terjatuh dan dia sendirian di rumah, dia bisa mengobati lukanya sendiri tanpa bantuan orang dewasa.
Letakkan pula kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) di tempat yang mudah dijangkau anak di rumah.
Memasak
Ini bukan berarti anak harus bisa memasak menu yang sulit di usianya yang sangat dini, ya.
Saat anak berusia 11 tahun atau 12 tahun, kamu bisa mengajarkan anak menggoreng telur, tahu, atau tempe.
Di usia ini, anak sebaiknya jangan diajarkan memegang pisau terlebih dahulu demi keamanan mereka.
Ketika anak sudah beranjak besar, misalnya 13 tahun atau 14 tahun, anak bisa diajarkan cara memasak nasi goreng atau tumis kangkung.
Ini lantaran di usia tersebut anak umumnya sudah lebih terampil memegang pisau.
Menu-menu tersebut memang sederhana namun tetap enak dan sehat.
Jika anak sudah bisa dan terbiasa memasak, maka anak akan lebih mandiri ketika dia hidup jauh dari keluarganya, misalnya saat dia berkuliah nanti.
Baca Juga: Buah Hati Sering Memukul Diri Sendiri? Ini yang Perlu Kamu Lakukan
Mengatur Waktu
Kawan Puan juga sebaiknya mengajarkan anak cara mengatur waktu yang baik.
Misalnya, kamu memberikan anak waktu 20 menit untuk bermain dan sepuluh menit untuk membereskan mainannya.
Kalau anak berkeras masih ingin bermain, tunjukkan jam kepadanya dan katakan bahwa waktunya sudah habis dan anak harus segera merapikan mainannya.
Ini merupakan cara yang baik untuk mulai mengajarkan anak mengenal waktu dan juga melatihnya disiplin.
Menabung
Jelaskan secara sederhana kepada anak bahwa uang tak hanya dipakai untuk membeli hal yang diinginkan tapi juga untuk ditabung.
Berikan anak sebuah celengan kemudian ajarkan anak untuk menabung secara rutin, misalnya setiap akhir pekan.
Berikan pula sejumlah uang receh kepadanya untuk ditabung.
Katakan kepada anak bahwa dia tidak boleh menggunakan uang tabungannya jika belum genap sebulan.
Setelah sebulan, bukalah tabungannya bersama anak dan hitung bersama berapa uang yang berhasil ditabung.
Kemudian, belikan anak mainan atau jajanan dengan uang tabungannya sebagai bentuk imbalan setelah berhasil menabung sebulan.
Tak hanya mengajarkan anak menabung, hal ini pun bisa mengajarkan anak pentingnya bersabar dan bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Baca Juga: 3 Cara Orang Tua Bantu Anak dengan Autisme Menjalin Pertemanan
Berempati
Anak harus diajarkan pula cara berempati kepada orang lain.
Caranya, Kawan Puan bisa ajak anak memberikan uang kepada pengemis atau memberikan makanan kepada anak-anak di panti asuhan.
Saat melakukan kegiatan ini, jelaskan secara sederhana kepada anak bahwa orang-orang tersebut tidak punya banyak uang atau makanan sehingga butuh pertolongan.
Dengan demikian, anak dapat lebih tergugah dan jiwa sosialnya jadi lebih terasah sehingga dia dapat lebih peduli dan berempati terhadap sesama.
Semoga artikel ini membantumu mengajarkan lebih banyak keterampilan untuk anak, ya.
(*)