Satgas Covid-19 Menyatakan Mudik Lokal di Wilayah Aglomerasi Pun Dilarang

Anna Maria Anggita - Sabtu, 8 Mei 2021
Ilustrasi Mudik Lebaran
Ilustrasi Mudik Lebaran Tribunnews Jogja

Dilansir dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan sejak awal larangan mudik berlaku di semua daerah.

Karena berlaku di semua daerah, itu berarti wilayah aglomerasi terkena larangan mudik pula.

"Tidak pernah ada istilah itu (mudik lokal) dari pemerintah. Dan dari awal, apapun bentuk mudiknya tidak diperbolehkan," kata Wiku saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (7/5/2021).

Baca Juga: Larangan Mudik Berlaku Per Hari Ini, Ini Konsekuensinya jika Nekat!

Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pun menyatakan keputusan pemerintah melarang mudik Lebaran merupakan upaya untuk mencegah potensi lonjakan penularan Covid-19.

"Jadi mohon maaf yang punya niat mudik tidak bisa terlaksana pada tahun ini," kata Doni.

Oleh karena itu, kita semua lebih baik bersabar untuk tidak mudik maupun bepergian dulu ke berbagai tempat, termasuk wilayah aglomerasi, saat Lebaran tiba.

Hal ini merupakan upaya menjaga diri dan orang tersayang dari risiko paparan dan penularan Covid-19.

Di sisi lain, imbauan untuk tidak mudik dan bepergian ini dibuat karena data setahun terakhir menyatakan kalau momentum libur panjang kerap kali berimbas naiknya kasus positif Covid-19.

Doni mencontohkan, terjadi lonjakan jumlah pasien di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran seusai libur peringatan Hari Kemerdekaan hingga Maulid Nabi pada 2020.

"Di Jakarta terutama pada bulan Agustus-September tahun lalu, RSDC Wisma Atlet itu tiba-tiba kedatangan pasien yang jumlahnya ratusan orang sehari, sehingga ambulans harus antre masuk ke kawasan Wisma Atlet,” tambah Doni.

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania