Dalam bahasa Jawa, ungkapan tersebut berarti seseorang yang mengakui kesalahannya.
Ini juga terkait dengan hal yang sering kita lakukan saat perayaan Idul Fitri, yaitu saling bermaaf-maafan.
Tak hanya itu, anyaman yang digunakan untuk membungkus ketupat juga memiliki arti tertentu.
Anyaman ketupat melambangkan dosa dan kesalahan manusia.
Anyaman tersebut menggunakan daun kelapa muda yang disebut janur.
Baca Juga: Libur Lebaran, Begini Jadwal Operasional Bank BCA, BI, BNI, dan BRI
Janur berasal dari frasa bahasa Arab yaitu jatining nur yang juga berarti hati yang murni.
Di bagian dalam ketupat yang berbahan nasi juga menunjukan makna kesucian yang diraih setelah menjalankan puasa sebulan penuh.
Selain ngaku lepat, ketupat juga diartikan dengan laku papat.
Laku papat ini berarti menunjukan 4 perbuatan yaitu lebaran (keterbukaan), luberan (kelimpahan), leburan (memaafkan), dan laburan (kebersihan).
Baca Juga: Asal Mula Opor Ayam, Perpaduan Masakan Khas Kari India Sejak Abad ke-16
Ini terkait dengan hal yang dianjurkan selama bulan Ramadan yaitu memafkan, bersedekah, dan memelihara kemurnian dan kesucian hati.