Sering Kita Konsumsi Saat Lebaran, Ternyata Ini Makna dari Ketupat

Saras Bening Sumunarsih - Minggu, 9 Mei 2021
Ilustrasi ketupat lebaran
Ilustrasi ketupat lebaran freepik.com

Parapuan.co - Ketupat merupakan makanan berbahan dasar beras yang dibungkus dengan anyaman daun kelapa.

Biasanya ketupat sering disajikan bersama dengan sate, sambal goreng, opor ayam, dan rendang.

Ketupat sering kita temukan saar perayaan Idul Fitri.

Tapi tahukah Kawan Puan, budaya makan ketupat saat perayaan Idul Ffitri sudah ada bahkan sejak abad ke-15 lho.

Baca Juga: Simak! 5 Tips Memasak Ketupat Agar Tidak Cepat Basi dan Lebih Enak

Tradisi mengonsumsi ketupat saat perayaan Lebaran sudah dimulai di Jawa Tengah.

Menurut Journal of Ethnic Food yang dilansir dari Says.comketupat diperkenalakan oleh Sunan Kalijaga, salah satu sunan dari sembilan wali Islam di Jawa.

Ketupat mulai diperkenalkan pada masyarakat pada masa Kesultanan Demak di Jawa Tengah.

Baca Juga: Lebaran Tinggal Menghitung Hari, Bagaimana Imbauan tentang Salat Idulfitri?

Dalam jurnal tersebut mengatakan jika ketupat memiliki makna di balik nama dan proses pembuatannya.

Ketupat juga dikenal sebagai kupat.

Dalam budaya jawa kupat berarti ngaku lepat.

Dalam bahasa Jawa, ungkapan tersebut berarti seseorang yang mengakui kesalahannya.

Ini juga terkait dengan hal yang sering kita lakukan saat perayaan Idul Fitri, yaitu saling bermaaf-maafan.

Tak hanya itu, anyaman yang digunakan untuk membungkus ketupat juga memiliki arti tertentu.

Anyaman ketupat melambangkan dosa dan kesalahan manusia.

Anyaman tersebut menggunakan daun kelapa muda yang disebut janur.

Baca Juga: Libur Lebaran, Begini Jadwal Operasional Bank BCA, BI, BNI, dan BRI

Janur berasal dari frasa bahasa Arab yaitu jatining nur yang juga berarti hati yang murni.

Di bagian dalam ketupat yang berbahan nasi juga menunjukan makna kesucian yang diraih setelah menjalankan puasa sebulan penuh.

Selain ngaku lepat, ketupat juga diartikan dengan laku papat.

Laku papat ini berarti menunjukan 4 perbuatan yaitu lebaran (keterbukaan), luberan (kelimpahan), leburan (memaafkan), dan laburan (kebersihan).

Baca Juga: Asal Mula Opor Ayam, Perpaduan Masakan Khas Kari India Sejak Abad ke-16

Ini terkait dengan hal yang dianjurkan selama bulan Ramadan yaitu memafkan, bersedekah, dan memelihara kemurnian dan kesucian hati.

Namun, asal mula ketupat tidak hanya berada dalam budaya Jawa dan Islam saja.

Bahkan sebelum masuknya Islam di Indonesia, umat Hindu di Bali sudah memberikan persembahan beras kepada Dewi Padi yaitu Dewi Sri.

Sementara itu, sejarawan mengatakan bahwa pelaut sudah menciptakan ketupat untuk dibawa selama perjalanannya.

Terlepas dari itu, ketupat kini dapat dinikmati sepenjang tahun dan dapat ditemukan di banyak negara seperti Singapura, Brunei, dan Filipina.

(*)

Sumber: says.com
Penulis:
Editor: Linda Fitria


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja