Parapuan.co - Kulit merupakan salah satu bagian tubuh kita yang begitu sensitif dan membutuhkan perawatan dan perlindungan untuk menjaganya tetap sehat.
Sayangnya, tanpa disadari, justu terdapat kebiasaan kita sehari-hari yang dapat memberikan pengaruh buruk pada kondisi kulit.
Kebiasaan sehari-hari ini perlu kita hindari dan jauhi karena ujungnya bisa membahayakan kulit, mulai dari kelembapan kulit hingga kesehatan kulit itu sendiri.
Kebiasaan tersebut seperti jarang cuci muka, mandi menggunakan air hangat, tidak makan sayur dan buah-buahan, serrta lupa menggunakan sunscreen.
Nah untuk lebih lengkapnya, PARAPUAN telah merangkum dari laman The Healthy, deretan kebiasaan yang dapat membahayakan kulit. Apa saja?
Baca Juga: Cara Memudarkan Flek Hitam Bagi Kamu Pemilik Warna Kulit Gelap
1. Mandi menggunakan air panas
Mandi dengan air panas memang begitu menenangkan dan kebanyakan dari kita berpikir hal ini dapat membunuh kuman dan bakteri yang menempel pada kulit.
Namun sayangnya, mandi dengan air panas bisa berdampak buruk bagi kulit. Hal ini pun disampaikan oleh seorang dermatolog, Whitney Bowe, MD.
"Mandi air panas dapat menghilangkan minyak alami pada kulit dan mengeringkannya," ungkap Dr Bowe.
Dijelaskan pula olehnya, air panas ini juga berpotensi memicu berkembang biaknya kutu kulit.
Oleh sebab itu, Dr. Bowe mendorong pasiennya untuk mandi menggunakan air hangat saja, jangan sampai panas, guna menjaga kelembapan dan kesehatan kulit.
Baca Juga: 6 Ciri Kulit Wajah Sehat yang Wajib Diketahui, Bagaimana Punyamu?
2. Tidak mencuci muka
Mencuci muka ialah proses membersihkan wajah dengan mengangkat kotoran dan sel kulit mati.
Berdasarkan hasil survei, saat seseorang tidak mencuci muka di malam hari sebelum tidur, maka akan menyebabkan penumpukan kotoran dan sel-sel kulit mati.
Oleh karena itu, American Academy of Dermatology menyarankan untuk paling tidak mencuci muka sebanyak dua kali sehari.
Dr. Bowe menganjurkan untuk mencuci muka dengan pembersih muka dengan kandungan gentle dan dapat melembapkan.
3. Minum susu bebas lemak
Kebanyakan dari kita berpikir minum susu rendah lemak dapat membantu menurunkan berat badan. Sayangnya, ini malah dapat membahayakan kondisi kulit.
Hal ini dibuktikan dalam sebuah penelitian dari Penn State yang menemukan hubungan antara konsumsi susu bebas lemak dan kasus jerawat.
Faktanya menurut Dr. Bowe, kandungan protein susu, whey, dan kasein dapat mempengaruhi kadar insulin dan memicu peradangan sistemik.
"Kedua protein ini sering ditambahkan dalam jumlah yang lebih besar ke dalam susu skim untuk membantu mengentalkan susu bebas lemak," lanjutnya.
Sehingga ia pun menyarankan untuk mengonsumsi susu nabati tanpa pemanis seperti almond, rami, atau kelapa.
Baca Juga: Rawat Sejak Dini, Ini 5 Skincare Wajib untuk Kulit Perempuan Usia 20-an
4. Tidak menggunakan sunscreen di pagi hari
Sudah bukan rahasia lagi, tabir surya atau sunscreen dapat membantu mencegah masalah kulit, termasuk kanker kulit.
Perlindungan yang diberikannya mampu mencegah penuaan dini pada kulit yang disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet.
Oleh sebab itu, Dr. Bowe menyarankan untuk rutin menggunakan sunscreen, meskipun cuaca sedang hujan atau bahkan di musim dingin.
Baca Juga: Kulit Glowing Bukan Berarti Kulit Cerah? Begini Penjelasan dari Ahli
5. Mengonsumsi alkohol
Bahaya kesehatan akan banyak menghantui bagi mereka yang rutin mengonsumsi alkohol.
Salah satu organ yang mengalami dampak buruk dari mengonsumsi alkohol adalah kulit, bahkan alkohol dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
"Alkohol membuat kulit dehidrasi dengan bertindak sebagai diuretik dan dengan memengaruhi hormon yang disebut vasopresin, yang memberi tahu ginjal untuk menyerap kembali sebagian air yang akan meninggalkan tubuh," kata Dr. Bowe.
Alhasil, kulit kita terlihat lelah dan pucat dengan garis-garis halus, kerutan, serta pori-pori yang lebih jelas.
6. Kurang makan sayuran
Untuk membuat kulit tampak sehat mungkin kamu sudah menggunakan beragam perawatan kulit, namun efeknya akan kurang efisien jika tidak diimbangi dengan konsumsi sayuran.
Jika kamu tidak mengonsumsi buah dan sayuran yang kaya antioksidan, maka kulit akan tetap kehilangan banyak perlindungan.
"Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa antioksidan dapat mempercepat tanda-tanda penuaan seperti garis halus, kerutan, bintik-bintik coklat, dan kerusakan kulit akibat sinar matahari," kata Dr Bowe.
Seperti kita ketahui, kandungan antioksidan sangat membantu memadamkan dan menetralkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kulit rusak.
Maka dari itu, dengan mengonsumsi sayuran, maka kita dapat menenangkan respons peradangan, terutama jerawat, eksim, rosacea, dan psoriasis.
Dr. Bowe merekomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang berwarna cerah seperti tomat, beri, wortel, dan ubi jalar.
Baca Juga: Ada Senam Muka dan Pijat Wajah, Berikut 5 Rahasia Kesehatan Kulit Wajah Perempuan Korea Selatan
7. Merokok
Pada dasarnya, merokok meningkatkan produksi radikal bebas sekaligus menyerang kemampuan tubuh untuk melawannya.
"Ketika kita terkena banyak radikal bebas, itu berarti kita akan menderita stres oksidatif yang menyebabkan penuaan dini," terang Dr. Bowe.
Potensi antioksidan tubuh perokok sangat lemah dan mampu dikalahkan oleh volume oksidasi.
Terlebih, stres lingkungan bisa memicu kerusakan dan proses penuaan kulit secara dini. Oleh karena itu, kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan permasalahan kulit.
Baca Juga: Baik buat Kulit, Begini Cara Tepat Manfaatkan Cokelat untuk Kecantikan
8. Memencet jerawat
Sebagian Kawan Puan mungkin sering geregetan dengan jerawat yang menempel pada wajah, sehingga tak sabar untuk memencetnya.
Sayangnya, kebiasaan memencet jerawat ini sangat buruk bagi kulit.
Kebiasaan itu dapat mendorong sel-sel inflamasi lebih dalam ke dalam dermis, yang pada gilirannya meningkatkan risiko bintik-bintik hitam dan bekas luka.
"Saran dari saya adalah hindari kebiasaan memencet jerawat dan gunakan retinol di seluruh wajah untuk mencegah jerawat," jelas Dr Bowe.
Selanjutnya, jangan lewatkan perawatan kulit lainnya yang membuat kulit kita tampak lebih muda, ya! (*)