Parapuan.co - Apakah Kawan Puan salah satu orang yang ingin memulai bisnis, tapi selalu menunda karena kekurangan modal dana?
Tak perlu resah, ternyata uang bukan satu-satunya hal yang bisa diinvestasikan seseorang sebelum memulai bisnis, lho.
Kawan Puan ternyata juga bisa menginvestasikan waktu untuk memulainya. Tentu ada caranya jika kamu ingin menginvestasikan waktu untuk memulai bisnis.
Mengutip The Balance Careers, waktu disebut lebih banyak dibutuhkan ketimbang uang ketika seseorang akan memulai bisnis baru.
Jadi kalau danamu terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali, berinvestasilah dengan waktu.
Baca Juga: Baru Mulai Berbisnis? Ini 3 Support System yang Akan Kamu Butuhkan
Bagaimana caranya? Caranya ialah dengan meluangkan waktu untuk merancang semua terkait rencana usaha yang ingin kamu kembangkan.
Kawan Puan bisa memulainya dari rancangan bisnis, visi misi, rencana modal dan keuangan, hingga survei pasar. Buatlah selengkap mungkin.
Tenang, jika kamu bingung, PARAPUAN telah merangkum penjelasan lengkap tahap-tahap investasi waktu untuk memulai bisnis. Yuk, simak!
1. Membuat misi bisnis
Menulis apa yang menjadi misimu dalam berbisnis sangat penting dilakukan sebelum kamu memulai usaha.
Misi-misi yang kamu catat akan menjadi pengingat tentang apa saja yang ingin kamu capai.
Tulis secara singkat dan jelas, serta mewakili tujuan atau target bisnismu, ya, Kawan Puan.
Misalnya, tentang target pasar yang mau kamu sasar, bagaimana caramu mencapai target itu, dan apa yang menjadi keunikan dari bisnismu.
Baca Juga: Ingin Usaha dengan Modal Kecil? Coba Bisnis Jasa Titip Berikut Ini
2. Membuat rencana
Setelah menulis misimu, buatlah rencana nyata terkait tindakan apa yang bisa kamu lakukan untuk mewujudkannya.
Rencana bisnis dapat membantumu memetakan ide, menyusun strategi, dan mematok sasaran segmentasi serta pasar sedemikian rupa.
Dari situ, kamu dapat melihat gambaran besar bisnismu dan orang lain juga akan memahaminya.
Jika kamu tidak punya dana, memiliki rencana bisnis akan sangat membantu ketika kamu mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan.
Pihak penyedia pinjaman akan mempertimbangkan keseriusanmu dan masa depan bisnismu dari rencana yang kamu buat.
3. Melakukan tes kelayakan
Kawan Puan, calon pemberi pinjaman akan melakukan cek kelayakan sebelum mereka memutuskan menginvestasikan dana pada bisnismu.
Maka dari itu, akan lebih baik jika kamu juga lebih dahulu meluangkan waktu mengecek kelayakan atas bisnismu sendiri.
Studi kelayakan ini biasanya ditujukan untuk melihat seberapa besar usahamu bisa bersaing di pasaran. Bisnismu perlu punya nilai pembeda untuk bisa dianggap mampu bersaing atau tidak.
Lalu, lakukan pula pengecekan atau identifikasi tentang siapa-siapa yang mungkin akan membeli produk dari usahamu.
Cek kelayakan ini juga akan meliputi, bagaimana kamu memproduksi, menyimpan, mengirimkan, dan melacak pengiriman produk.
Baca Juga: Catat! Ini 4 Kesalahan Pengaturan Keuangan yang Jarang Diperhatikan Pebisnis Pemula
Selain kelayakan bisnis, kelayakan finansial perlu pula untuk kamu proyeksikan. Misalnya, berapa banyak modal awal yang kamu butuhkan, sumber modal, serta pengembalian investasi.
Dari situ, akan dinilai seberapa banyak uang tunai yang dibutuhkan, dari mana asalnya, dan bagaimana uang akan dibelanjakan.
Hal-hal di atas termasuk cara-cara investasi waktu dengan mengantisipasi permasalahan yang mungkin kamu temui dalam berbisnis di masa depan.
Semakin kamu tahu akan persoalan tersebut, masalah yang akan kamu hadapi dan berdampak pada peningkatkan modal pun makin berkurang.
Dengan begitu, kamu sudah siap memulai begitu bisnismu diluncurkan nantinya. Semoga kamu tetap mantap memulai bisnis walau masih kekurangan dana, ya, Kawan Puan! (*)