Para peneliti dari Universitas Washington di St. Louis mempelajari data yang dikumpulkan dari analisis lain yang mengungkapkan bahwa memperkenalkan telur pada bayi 7-9 bulan dapat secara signifikan meningkatkan pertumbuhan pada anak kecil.
Untuk penelitian tersebut, para peneliti secara acak menugaskan 163 bayi, berusia tujuh sampai sembilan bulan untuk diberi makan satu telur per hari selama tujuh bulan dan kelompok lain tanpa telur sama sekali.
Mereka mengukur pertumbuhan bayi, mengumpulkan sampel darah, kadar klorin, DHA, dan nutrisi penting lainnya.
Akhirnya, ditemukan bahwa kelompok anak-anak yang diberi telur setiap hari memiliki konsentrasi kolin, DHA, dan beberapa nutrisi yang lebih tinggi dalam aliran darahnya.
Baca Juga: Telur dan 6 Makanan Lain yang Baik Jika Direbus, Tetap Lezat Lho!
Selain itu, mereka tidak ditemukan alergi.
Jika masalah alergi, para orangtua disarankan oleh dokter anak untuk menunggu setahun penuh sebelum memperkenalkan telur kepada bayi.
Orangtua bisa menghaluskan telur rebus dan menambahkan garam sebelum memberikannya kepada bayi.
Mulailah perlahan untuk melihat bagaimana bayi merespon makanan ini.
Ini adalah cara mudah untuk menentukan reaksi yang disebabkan oleh makanan tertentu.
Jika ada riwayat reaksi alergi dalam keluarga terhadap telur, atau bayi menderita eksim, konsultasikan dengan dokter anak sebelum memperkenalkan telur kepada si kecil.(*)