Cepat Marah? Bisa Jadi Itu Kondisi Short -Temper, Ini Cara Atasinya

Vregina Voneria Palis - Jumat, 14 Mei 2021
Ilustrasi marah
Ilustrasi marah Photo by Noah Buscher on Unsplash

Parapuan.co - Merasa jengkel dan marah adalah hal yang normal dan manusiawi ya, Kawan Puan. 

Tetapi jika dalam berbagai hal kita hadapi dengan rasa kesal, emosi hingga menyebabkan marah, maka bisa jadi kamu termasuk orang dengan kondisi short temper alias temperamen pendek.

Menurut Betterhelp, individu yang tergolong dalam short-temper ini memiliki ciri-ciri cepat marah dan sering kali lepas kendali.

Bukan hanya bermasalah pada pengendalian emosi, mereka yang memiliki kondisi short-temper bukan enggak mungkin memiliki masalah kesehatan tanpa disadari. 

Melansir dari Healthline, emosi dan amarah yang terus-terusan terjadi membuat tubuh kita memproduksi hormon stres yang berlebihan.

Hormon stres yang terus diproduksi inilah yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah penyakit.

Beberapa penyakit yang mungkin muncul ialah insomnia, tekanan darah tinggi, sakit kepala, masalah pencernaan, depresi, gelisah, serangan jantung bahkan stroke.

Melansir dari Healthline, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi emosi berlebih ini. Berikut penjelasannya: 

Baca Juga: Pentingnya Memaafkan Diri Sendiri, Ini Tahapan yang Perlu Dilalui

 

Melatih Mindfulness atau Kesadaran Penuh

Melatih mindfulness secara rutin dapat membantumu untuk lebih memahami dan mengontrol reaktivitas yang sering kali memicu kemarahan.

Saat merasa amarah mulai meningkat, langsung lakukan latihan berikut ini yuk, Kawan Puan. 

Pertama, temukan ruangan ruangan yang tenang dan nyaman untuk duduk.

Selanjutnya, pejamkan mata dan rasakan sensasi fisik amarah yang menjalar ke seluruh tubuh, entah itu melalui detak jantung yang berdetak dengan cepat atau nafas yang terengah-engah.

Jangan lupa untuk menarik nafas dalam-dalam dan membiarkan semua pikiran tentang amarah dilepaskan saat kamu menghembuskan napas. 

Ulangi 2 sampai 3 kali sehari atau setiap kali kamu mulai merasa amarah muncul. Melakukan latihan ini bisa membuat kita memiliki kendali atas diri kita. Sehingga, marah pun bisa dikendalikan. 

Melakukan Kegiatan Fisik

Kawan Puan bisa mengalihkan rasa emosi dan marah dengan melakukan kegiatan fisik seperti berolahraga.

Aktivitas fisik secara teratur adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan pengendalian diri serta menenangkan pikiran dan tubuh.

Lakukan olahraga seperti lari cepat atau berenang beberapa putaran di kolam renang untuk meredakan perasaan marah yang dirasakan.

 

Baca Juga: Libur Lebaran di Rumah Aja? Lakukan 5 Hal Ini untuk Mengusir Kebosanan

Gunakan Grafik Suasana Hati Harian

Mencatat suasana hati setiap hari juga merupakan salah satu langkah mengatasi emosi marah yang berlebihan.

Melansir dari Psychcentral, dengan mencatat suasana hati kita setiap hari, kita dapat memantau pola dalam hidup dan mengidentifikasi pengaruh negatif atau "pemicu" dari suasana hati kita dalam hal ini adalah marah.

Kamu dapat melakukan ini di buku catatan atau bahkan mengunduh salah satu aplikasi pelacak suasana hati yang bisa kamu unduh di internet.

Meminta Pertolongan Ahli

Jika emosi marah yang dirasakan terus menerus sudah menjerumus ke depresi atau bahkan tindakan agresif maka sebaiknya lakukan konsultasi dengan para ahli, dalam hal ini adalah terapis atau psikolog.

Adapun berikut ini adalah tindakan yang sudah tergolong agresif dan butuh bantuan dari profesional:

Kekerasan fisik, seperti menampar, mendorong, atau mendorong, meninju dinding, memecahkan barang, merusak properti, melakukan penyerangan atau kekerasan dalam rumah tangga, memberikan ancaman, menyakiti diri sendiri atau pikiran untuk bunuh diri.

(*) 

Baca Juga: Tak Malu Kerjakan Tugas Domestik, Suami Buktikan Rumah Tangga Setara adalah Soal Kerja Sama

 

Sumber: healtline.com,Better Help,Psychcentral
Penulis:
Editor: Kinanti Nuke Mahardini