Dr. Belinda menyampaikan bahwa risiko keguguran lebih besar terjadi pada perempuan dengan usia yang lebih tua.
Sekitar 13% untuk perempuan di bawah 35 tahun, 54% untuk perempuan berusia 44 tahun ke atas.
Perempuan yang hamil setelah usia 35 tahun juga lebih rentan terhadap penyakit tekanan darah tinggi, diabetes gestasional (diabetes yang muncul pada masa kehamilan dan hanya berlangsung hingga proses melahirkan), serta pembekuan darah.
Melahirkan di usia tua, dalam hal ini di atas usia 35 tahun, juga berpotensi terhadap berat bayi yang rendah dan kelahiran prematur.
Baca Juga: Legging Ketat Menyebabkan Infeksi Jamur di Vagina? Berikut Penjelasannya
"Penyakit datang seiring bertambahnya usia, dan semakin tua kita semakin banyak penyakit yang kita miliki," kata Dr. Daniel Roshan, dokter spesialis kandungan asal New York.
Namun, meski memiliki banyak risiko dan terdengar menakutkan, banyak juga perempuan yang hamil dan melahirkan di atas usia 35 tahun yang berhasil terhindar dari berbagai masalah tersebut.
Terlebih kini kemajuan di bidang medis sudah cukup mumpuni untuk menghindari risiko kehamilan dan melahirkan di usia tua, seperti kelainan kromosom.
Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan bahwa memulai sebuah keluarga (memiliki anak) setelah usia 33 tahun memiliki angka kekerasan fisik dan verbal yang lebih rendah.
Baca Juga: Cuma Punya Waktu 1 Menit? Coba Lakukan Hal Ini untuk Perawatan Diri Jika Tak Punya Banyak Waktu
Ibu yang berusia matang "lebih tua" cenderung tidak melakukan kekerasan fisik dan verbal kepada anak-anak mereka, yang tentu berpengaruh terhadap perilaku anak nantinya.
Selain itu juga ada keuntungan dari segi finansial, karier dan sosial yang dapat dinikmati oleh orang tua yang lebih tua.