“Bekas luka untuk kecantikanmu !!! Saya berusia 19 tahun ketika saya menemukan benjolan di setiap sisi payudara saya. Itu membuat frustasi bagi seorang gadis remaja yang tidak perlu khawatir sebelumnya,” tulis Thuzar dalam unggahan pada 7 Mei 2021.
Thuzar juga bercerita bahwa ukuran benjolan tumor payudara bertambah dari hari ke hari.
Saat itu para dokter mengatakan padanya, jika tidak diatasi, itu akan menjadi kanker.
Dokter kemudian mendesaknya untuk mengangkat benjolan sesegera mungkin.
Baca juga: Kontestan Myanmar Tanggapi Isu Sosial Politik di Miss Universe 2021
Meski operasi pengangkatan tumor berhasil berhasil, namun ada konsekuensi yang harus ditanggung Thuzar.
“Alih-alih sembuh tanpa bekas luka, luka itu membuat saya sering alergi dan jahitannya membesar, akhirnya meninggalkan bekas luka permanen,” tambah perempuan berusia 22 tahun ini.
Kini, setiap ia melihat lukanya, ia merasa diberdayakan.
Baca juga: Pentingnya Memaafkan Diri Sendiri, Ini Tahapan yang Perlu Dilalui
Thuzar bahagia telah melakukan hal yang benar untuk tubuhnya.
“Bagaimana jika saya tidak menyadari benjolan tersebut dan terlambat untuk diangkat sebelum berubah menjadi kanker dan menyebar ke organ lain? Bekas luka saya ini adalah pengingat bahwa saya selamat dan saya sadar tentang apa yang terjadi dengan tubuh saya,” cerita mahasiswi bahasa Inggris di University of East Yangon ini.
Hal itu juga menjadi alasan Miss Universe Myanmar suka advokasi mengenai isu kanker payudara.
Thuzar ingin untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara dan kesadaran tubuh.
Baca juga: Andien Aisyah Bagi Pengalaman Bangkit Usai Lima Kali Tifus hingga Kena Tumor Payudara