Parapuan.co - Tidak terasa, libur Lebaran telah usai. Beberapa dari kita juga sudah harus kembali ke kantor.
Hal tersebut membuat banyak orang yang mudik ke kampung halamannya segera bergegas kembali ke kota di mana mereka bekerja.
Padahal, seperti yang kita tahu, mudik Lebaran 2021 tidak diperbolehkan. Larangan mudik 2021 ini berlaku untuk semua masyarakat di seluruh daerah di Indonesia.
Baca Juga: WHO Beri Sinyal Covid-19 Tahun Ini, Bisa Lebih Parah dari Sebelumnya
Tapi, tetap saja ada yang nekat bepergian ke kampung halaman atau ke kota lain untuk mudik maupun liburan.
Oleh karena itu, hal tersebut meningkatkan risiko kenaikan kasus Covid-19 pasa Lebaran di Indonesia.
Perpindahan masyarakat dari satu kota ke kota lainnya menyebabkan kemungkinan penyebaran Covid-19 semakin luas.
Melansir dari Kompas.com, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyatakan bahwa ada potensi kenaikan kasus positif pada dua pekan setelah libur Lebaran 2021.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan positivity rate dan penurunan pemeriksaan akibat libur Lebaran.
Positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah pemeriksaan atau tes Covid-19 yang dilakukan.
Angka positivity rate akan naik jika perbandingan antara jumlah kasus positif dengan jumlah pemeriksaan terbilang jauh.
"Positivity rate naik, pemeriksaan turun. Sehingga pekan depan pasti akan terjadi potensi kenaikan kasus (Covid-19)," ungkap Wiku.
Di sisi lain, Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan bahwa jumlah pemeriksaan menurun pada beberapa hari terakhir.
Menurut Dewi, rata-rata jumlah pemeriksaan harian turun menjadi 56.000 spesimen perhari.
"Kemungkinan besar disebabkan oleh libur panjang.
“Jumlah orang yang diperiksa pada beberapa hari terakhir juga terjadi penurunan cukup signifikan. Saat ini rata-rata jumlah orang yang diperiksa 37.000 per hari," jelas Dewi.
Baca Juga: Mulai Hari Ini, Vaksinasi Gotong Royong Menggunakan 2 Jenis Vaksin Ini
Indonesia kini baru mencapai 65 persen dari standar pemeriksaan Covid-19 yang ditetapkan oleh WHO.
Wiku Adisasmito berharap agar pemerintah melakukan tindakan tegas untuk menangani akibat dari libur lebaran dan juga arus balik yang beberapa hari ini diprediksi akan terjadi.
"Kita ingin pastikan penyekatan dan screening yang dilalukan pada arus balik nanti benar-benar efektif.
"Sehingga kita bisa menekan potensi kenaikan kasus Covid-19 secara lebih baik lagi," tegas Wiku.
Sebagai informasi, saat ini penularan kasus Covid-19 terus terjadi.
Hal itu terlihat dari penambahan 3.080 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir, terhitung dari tanggal 16 Mei 2021.
Ada sembilan provinsi yang mengalami kenaikan, antara lain Aceh, Sumatra Barat, NTB, Kepulauan Riau, Sumatra Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Selain itu, persentase tingkat penggunaan tempat tidur di RS atau bed occupancy ratio (BOR) tercatat ada tiga provinsi yang mencapai angka di atas 50 persen yakni di Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatra Utara.
Kenaikan kasus Covid-19 ini menjadi pengingat bahwa kita masih harus tetap waspada dalam beraktivitas.
Kawan Puan, kita harus tetap menerapkan protokol kesehatan dan jika tidak mendesak, lebih baik tetap tinggal di rumah.
Baca Juga: Kemenkes: Sinovac Efektif Turunkan Risiko dan Kematian Akibat Covid 19
(*)