Parapuan.co - Membangun sebuah usaha bukanlah hal yang mudah.
Bahkan, banyak orang yang ingin berbisnis justru mundur perlahan karena berbagai alasan.
Mulai dari masalah ide usaha, modal, bahkan banyak pula yang bingung bagaimana cara memulainya.
Jika kamu punya kemauan membangun usaha tetapi punya masalah-masalah tersebut, barangkali tips dari Monica Amadea bisa berguna.
Baca Juga: Mau Masa Depan Cerah? Lakukan Ini Agar Bisa Mulai Bisnis di Usia 20-an
Monica Amadea adalah pemilik bisnis clothing line yang diberi nama Monomolly.
Monica berhasil membuka bisnisnya sendiri mulai dari nol dan tanpa latar belakang pendidikan bisnis.
Kedua orang tua Monica juga bukan pebisnis, sehingga ia sepenuhnya belajar bisnis secara autodidak.
Awal Mula Membuka Bisnis Pakaian
Saat diundang menjadi tamu di Podcast Parapuan episode 4, Monica Amadea bercerita bagaimana awal mula ia tertarik di dunia bisnis.
Ia mengaku, semasa kuliah keluarganya sempat mengalami kesulitan ekonomi.
"Aku lupa semester berapa, ya? Di tahun 2016, waktu itu keluarga aku ekonominya mulai turun," terang Monica mengisahkan.
Monica yang merantau dari Bandung ke Jakarta pun memutar otak agar ia tetap bisa bertahan hidup di ibukota dan tetap bisa melanjutkan kuliahnya.
Alhasil, ia mencari pekerjaan sampingan, melakukan apapun untuk bisa mendapatkan uang tambahan.
Baca Juga: Tantangan Terbesar yang Akan Ditemui saat Suami Istri Mulai Bisnis Bersama
"Akhirnya aku memutuskan, 'Kayaknya gue harus cari uang sendiri, deh'. Terus aku berpikir waktu itu, 'Apa, ya, yang bisa gue lakuin untuk nyari duit tambahan'," imbuhnya.
Monica kemudian mulai menerima berbagai pekerjaan semasa kuliah, misalnya menjadi MC di acara-acara kampus.
Ia juga pernah menerima bayaran karena membantu mengerjakan tugas kuliah dari teman-temannya di kampus.
Impulsif dan Tidak Terlalu Banyak Mikir
Di saat seperti itulah Monica Amadea punya ide untuk bisnis clothing, walau bisa dibilang ia tidak punya ilmunya.
Modal nekat, sedikit impulsif, dan tidak terlalu banyak berpikir, perempuan yang menempuh pendidikan di jurusan Hubungan Internasional ini pun memulai usahanya.
Baginya, sukses adalah urusan belakang, yang penting ia memulai terlebih dulu apa yang sudah direncanakan.
"Ya udah, bener-bener nyoba-nyobalah. Dari trial and error. Mungkin, ya, aku tuh kalau ngelakuin sesuatu impulsif dan enggak banyak mikir dulu," tutur Monica.
"'Cobain aja dulu, soal sukses nggak sukses urusan nanti. Pokoknya gue udah nyobain'. Aku tuh tipe orangnya kayak gitu," katanya lagi.
Baca Juga: Catat! Ini 3 Hal yang Perlu Diperhatikan saat Merintis Bisnis
Sebulan pertama, Monica merasa baju-baju yang ia jual tidak laku dan hanya dibeli oleh teman-teman dekatnya sendiri.
"Sebulan pertama, yang beli tuh baru temen-temen doang. Itu juga kayaknya karena kasihan, deh," celetuk Monica.
Akan tetapi, dari situ Monica menyadari bahwa bisnis fesyen perlu mengikuti tren.
Ia pun memberanikan diri mengeluarkan produk sendiri dengan modal kecil dan mulai memasarkannya.
Setelah beberapa tahun, ia akhirnya bisa membuka toko dan membayar gaji sekitar 20 orang karyawan.
Memulai dari Sesuatu yang Disenangi
Ketika hendak memulai bisnis, Monica Amadea tidak memikirkan tentang pesaing-pesaingnya mengingat usaha fesyen sangat banyak saat ini.
Ia cuma berpikir bahwa kala itu, ia sangat menyukai fesyen dan senang tampil OOTD (outfit of the day).
Ditanya mengapa tidak membuka bisnis lain seperti makanan, ia mengaku dirinya tidak terampil memasak.
"Waktu itu pilihannya memang clothing. Jadi kalau dibilang kenapa clothing, bukan dengan pemikiran yang matang, ya modal nekat doang sebenernya," ucap Monica.
Baca Juga: Selain Uang, Ini 3 Cara Menginvestasikan Waktu untuk Memulai Bisnis
"Mumpung ngerti fesyen, ngerti OOTD, kayaknya boleh deh bisnis fesyen," tambahnya.
Keberaniannya mengambil risiko dari tindakan impulsif dan spontanitasnya itu berakar dari kesukaannya dalam dunia fesyen.
Walau ia mengaku sikap seperti itu kurang baik, akan tetapi ia lebih nyaman jika bertindak spontan dalam hal bisnis.
"Ada orang kan yang tipenya mikir dulu, lakuin belakangan. Kalau aku lakuin dulu, mikirnya belakangan," ujar Monica Amadea.
"Itu enggak bener juga, sih, dalam banyak hal. Cuman kalau dalam bisnis aku malah suka aku kayak gitu," katanya lagi.
Alasan di Balik Sikap Spontan dan Impulsif
Prinsip bisnis Monica Amadea adalah bertindak lebih dulu baru kemudian berpikir.
Hal ini diterapkannya ketika ia ingin menciptakan suatu model pakaian.
Ketimbang memikirkan apakah modelnya nanti disukai orang atau tidak, ia lebih suka segera membuat dan membuktikannya sendiri.
Kalau hanya dibayangkan saja, mana bisa tahu apakah orang akan suka produknya atau tidak?
"Menurut aku gini, kalau kita kebanyakan mikir akhirnya enggak akan jadi dan kita enggak tahu result-nya kayak gimana kan," terang Monica.
"Misalnya mau ngeluarin baju kayak gini, 'Laku nggak, ya? Orang-orang suka nggak, ya?' We never know sampai kalian beneran jual dan lakuin, gitu."
"Jawabannya tuh enggak ada. Jawabannya hanya ada ketika kalian udah ngelakuin action-nya," pungkas Monica.
Jadi, Kawan Puan, intinya jika ingin berbisnis segeralah memulai tanpa memikirkan positif dan negatifnya sampai berlarut-larut.
Mudah-mudahan tips dari Monica Amadea ini menginspirasimu, ya.
Kamu juga bisa mendengarkan Podcast Parapuan episode 4 dengan Monica Amadea di video berikut ini yah.(*)