Parapuan.co - Malam penganugerahan Miss Universe 2020 baru saja digelar.
Miss Myanmar, Thuzar Wint Lwin dinyatakan sebagai pemenang penghargaan Best National Costume meski sempat terjadi insiden hilangnya koper yang membawa kostumnya.
Pada malam tersebut, Miss Myanmar mengenakan longyi, pakaian tradisional masyarakat Myanmar.
Dengan busana yang dikenakannya ini, ia berhasil mengenalkan adat negara asalnya yang terlihat mewah dan glamor pada dunia.
Baca Juga: Andrea Meza dari Meksiko Keluar Sebagai Juara Miss Universe 2021
Namun bagian yang paling mencuri perhatian publik saat ia berlenggak lenggok di panggung Seminole Hardrock Caffe, Miss Myanmar ini mengacungkan kertas bertuliskan "Pray For Myanmar".
Pernyataan yang sarat akan politik ini pun seakan menggambarkan betapa sulitnya kehidupan yang tengah dijalani masyarakat Myanmar lantaran isu politik yang sedang merebak.
Aksi yang ia lakukan ini bukan tanpa sengaja, ia melakukannya agar dunia memberikan perhatian lebih pada negaranya yang tengah dilanda krisis politik pasca kudeta militer 1 Februari lalu.
Baca Juga: Tanggapan Miss Universe Canada 2020 Terkait Komentar Negatif yang Diterimanya
Kemenangan Miss Myanmar pada salah satu kategori ini patut diapresiasi, karena ia telah menghadapi banyak rintangan dalam keikutsertaannya lantaran sikap vokalnya yang menentang kudeta militer.
Belum lagi, selama proses persiapan menuju malam penganugerahan tersebut semua barang bawaannya termasuk pakaian pribadi dan kostum nasional yang harus ia kenakan tiba-tiba hilang dalam perjalanannya menuju Amerika Serikat, dikutip dari laman Kompas.com.
Peristiwa yang menimpanya ini pun mengharuskannya meminjam pakaian dari para kontestan lainnya dan penyelenggaran pun turut membantunya untuk mendapatkan gaun malam.
Selain itu, warga negara Myanmar yang tinggal di Amerika Serikat juga turut membantu mengirim pakaian tradisional pengganti untuk dikenakan dan pakaian itulah yang membuatnya mendapatkan pengharagaan sebagai Best National Costume di ajang Miss Universe 2021.
Sayangnya ia tidak lolos ke babak 10 besar dan perjalanannya terhenti di babak TOP 21.
Baca Juga: Kata Fotografer Soal Pemotretan Tanpa Makeup Kontestan Miss Universe, Tetap Cantik?
Menjadi Pejuang Demokrasi
Sebelum melakukan aksinya di ajang Miss Universe 2021, Miss Myanmar sudah aktif memperjuangkan demokrasi di negaranya.
Lwin telah bergabung dalam aksi protes tersebut dan ia juga menyumbangkan tabungannya kepada rakyat yang kehilangan anggota keluarganya.
Tak hanya itu, ia juga kerap berbicara terbuka dengan berbagai media mengenai kondisi negaranya saat ini, termasuk dengan The New York Times.
"Mereka membunuh orang-orang kami seperti binatang, di mana kemanusiaan? Kami tidak berdaya di sini," jelasnya dikutip dari laman Kompas.com.
Baca Juga: Tak Hanya Cantik, Kostum Nasional di Miss Universe Ini Sarat Pesan Politik
Lwin juga menjelaskan dalam beberapa kasus, tentara kerap menembak tanpa ragu dan membuat masyarakat merasa takut sekaligus marah melihat aksi para pihak militer.
Melihat aksinya yang cukup berani di panggung kontes kecantikan kelas dunia, perempuan berusia 22 tahun ini pun merasa tidak yakin ia akan kembali dengan selamat saat tiba di negara asalnya.
Hal ini pun membuat ia bingung harus pergi ke mana pasca perhelatan ini berakhir, namun ketakutannya tersebut tidak membuat semangatnya surut untuk memperjuangkan hal terbaik untuk warga negaranya. (*)