Pembagian Peran dalam Keluarga Berawal dari Komunikasi dan Kesepakatan Bersama

Ericha Fernanda - Rabu, 19 Mei 2021
Ilustrasi mengerjakan tugas domestik.
Ilustrasi mengerjakan tugas domestik. freepik.com

“Tugas domestik adalah kegiatan yang berpusat pada kehidupan di dalam rumah, mulai dari memasak, memelihara rumah, dan mengurus anggota rumah tangga.

"Tapi, perempuan cenderung sebagai pelaku utama yang menjalankan peran itu,” ujar Daisy Indira Yasmine, M.Soc.Sci., dosen dengan fokus urban-community based development and cultural transformation, Departemen Sosiologi, FISIP, Universitas Indonesia.

Perempuan cenderung menjadi pelaku utama dalam tugas domestik memang terbukti dengan adanya 0,54% responden survei yang menganggap pembagian tugas tidak seimbang.

Ketidakseimbangan ini berdasarkan siapa yang memiliki waktu senggang lebih banyak, siapa yang lebih ahli dalam mengerjakan tugas domestik, dan siapa pencari nafkah utama.

Baca Juga: Tips Psikolog: Percaya Pada Anak Saat Ia Melakukan Tugas Domestik

Tugas domestik adalah pekerjaan bersama

Di sisi lain, salah satu responden survei PARAPUAN menyatakan, bahwa pembagian kerja domestik di rumah tangganya seimbang alias dilakukan secara bersama-sama.

 

“Kami saling mendukung satu sama lain, buat pekerjaan rumah juga kami bagi dua, saya bagian belanja kebutuhan dan memasak.

"Sedangkan suami bertugas cuci piring, cuci baju, dan menyetrika. Jika berbenah terkait rumah, kami lakukan bersama,” ujar Rizkiana Hidayat, seorang ibu pekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, saat dihubungi PARAPUAN, Senin (10/5/2021).

Rizkiana mengakui bahwa peran domestik dalam rumah tangga adalah keputusan bersama antara suami dan istri.

Tidak ada paksaan antara Rizkiana dan suami untuk mengerjakan tugas domestik, keduanya percaya jika ngobrol atau komunikasi terbuka membuka jalan solusi terkait peran ini.

“Kebetulan suami lebih detail dari aku (dalam urusan domestik), jadi soal kebersihan dan kerapian dia lebih juara,” imbuh Rizkiana.

Karena Rizkiana setiap harinya bekerja penuh waktu, ia menceritakan bahwa yang mengasuh anaknya yang baru genap dua tahun adalah suaminya.

Sepulang kerja, Rizkiana mengambil alih untuk turut bermain dan mengasuh buah hatinya, termasuk akhir pekan.

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania