Mengenal Codependent Relationship, Begini Tanda dan Cara Mengatasinya

Ratu Monita - Rabu, 19 Mei 2021
Ilustrasi pasangan codependent relationship.
Ilustrasi pasangan codependent relationship. AsiaVision

Parapuan.co - Apakah Kawan Puan tengah atau pernah berada di dalam hubungan hingga berpikir, kalau dia enggak ada, aku enggak tahu hidupku akan bagaimana?

Jika iya, bisa jadi kamu terjebak dalam codependent relationship. Namun, seperti kita tahu, dalam sebuah hubungan kan tentu ada 'take and give' antara satu sama lain.

Lantas apa itu codependent relationship?

Melansir Mind Body Green, istilah codependent relationship merujuk pada kondisi hubungan disfungsional, ketika salah satu pihak terlalu bergantung dalam level yang sangat ekstrem.

Sementara, pihak lainnya berperan mengabdi untuk merawat hubungan dan melakukan segala hal demi menjaga komitmen.

Baca Juga: Ingin Pesta Pernikahan Impian? Ini 3 Cara Berbagi Biaya dengan Pasangan

Meski pasangan yang berada dalam codependent relationship ini begitu intim, tetapi sayangnya jenis hubungan yang dijalani tentu saja tidak sehat.

Walaupun hubungan yang dijalani mungkin terlihat berhasil, namun sayangnya hal tersebut mungkin hanya untuk sementara waktu.

Selayaknya bom waktu, bisa jadi pihak yang berperan sebagai 'perawat' akan merasa marah dan sakit hati karena tidak pernah merasakan cinta yang mereka cari.

Bahkan 'penerima' mungkin tidak pernah merasa cukup sehingga mencari perhatian di tempat lain.

Lantas apa tanda-tanda hubungan percintaan termasuk pada codependent relationship? Berikut ini PARAPUAN telah merangkum ciri hubungan codependent relationship.

1. Merasa terganggu berada dekat dengan pasangan

Jika biasanya sepasang kekasih akan merasa senang saat mereka saling berdekatan, lain halnya dengan mereka yang berada di codependent relationship.

Kamu merasa stres berada dekat dengan pasangan, dan sering merasa kesal dan frustrasi dengan pasangan.

Selain itu, kamu juga lebih nyaman berada di dekat orang lain daripada di sekitar pasanganmu.

2. Sering bertengkar

Pertengkaran dalam hubunganmu sudah berada di tahap sering. Terlebih kamu dan pasangan saling menyalahkan satu sama lain.

Baca Juga: 6 Hal yang Menunjukkan Kamu Siap Memulai Hubungan Pasca Putus!

Akan tetapi, kamu dan pasangan meyakini bahwa jika salah satu berubah maka semuanya akan baik-baik saja.

3. Merasa terjebak dalam hubungan

Kamu merasa tidak berkembang dan terjebak dalam hubungan.

Kamu merasa putus asa dan tidak tahu bagaimana menghidupkan kembali hubungan dengan pasangan.

Selain itu, kamu merasa seperti sedang menetap, namun bersama orang yang salah.

Baca Juga: Catat! Ini Cara Mengatasi Amarah Pasangan Berdasarkan Golongan Darah

4. Perasaan salah satu pihak terabaikan

Kamu merasa sejalan dengan perasaan pasanganmu tapi tanpa disadari juga mengabaikan perasaan sendiri, bahkan cenderung tidak mengerti dengan perasaan sendiri.

Hal ini pun membuat kamu menjadi menilai diri sendiri dengan keras, dan mendorong diri kamu untuk bisa memberikan yang terbaik guna mendapatkan perhatian dari pasangan.

5. Membuat pasangan bertanggung jawab atas perasaan

Secara tidak sadar, kamu membuat pasangan bertanggung jawab atas perasaan diri kamu sendiri.

Alih-alih bertanggung jawab sendiri atas perasaan, kamu justru membuatnya ketidakbahagiaan kamu selalu berhubungan dengan tindakan pasangan.

Bagaimana mengatasi hubungan codependent relationship?

Melansir dari laman Women's Health, "semakin cepat terlihat tanda-tanda kamu terjebak dalam codependent relationship, maka semakin mudah mengatasinya," kata Sanam Hafeez, PsyD, seorang neuropsikolog.

Baca Juga: Tak Hanya Ceroboh, Ternyata Laki-laki dengan Golongan Darah O juga Memiliki Kelemahan Ini!

Kemudian jika kamu menyadari bahwa memiliki peran sebagai pihak 'penerima', kamu dapat melakukan beberapa hal dengan diri sendiri. Hafeez merekomendasikan:

  • Melakukan beberapa aktivitas sendiri, seperti pergi ke pantai atau ke bioskop
  • Memikirkan semua hal yang membuat Anda bahagia, terlepas dari pasangan Anda
  • Memprioritaskan perawatan diri
  • Merefleksikan trauma yang Anda alami
  • Berbicara dengan terapis

Sebagai pasangan, mungkin kamu dapat mengatasi ketergantungan yang terjadi, tetapi dibutuhkan pula komunikasi dari kedua belah pihak tentang apa yang terjadi dalam hubungan.

"Tentukan batasan dengan orang lain, dan jangan dibimbing oleh rasa bersalah yang kamu rasakan," kata Hafeez.

Baca Juga: Ini 5 Tanda Pasangan Tidak Memiliki Kedewasaan Secara Emosional

Namun, jika kamu kamu merasa kesulitan untuk membicarakan topik ini dengan pasangan, kamu dapat mengunjungi terapis yang dapat membantu.

Sayangnya, jika codependent relationship sudah berlangsung terlalu lama, mungkin saja tidak bisa diperbaiki. Terlebih jika sudah berkeluarga, karena keputusan akan berpengaruh pada anak.

Akan tetapi, hal ini kembali lagi dengan kemauan kamu dan pasangan untuk membangun hubungan yang lebih sehat, karena dalam hubungan perubahan berlaku untuk kedua belah pihak.

"Pasangan kamu harus siap untuk mengatasi permasalahan ini secara bersama," tambah Hafeez.

Selain itu, umumnya dibutuhkan terapi dan komitmen untuk memperbaiki diri sendiri agar membuatnya berhasil. Semoga Kawan Puan bisa ya! (*) 

Sumber: womens health,Mind Body Green
Penulis:
Editor: Aghnia Hilya Nizarisda


REKOMENDASI HARI INI

Kampanye Akbar, Paslon Frederick-Nanang: Kami Sedikit Bicara, Banyak Bekerja