Parapuan.co – Kawan Puan, setujukah kamu bahwa ketika menjadi orang tua kita perlu memberikan yang terbaik untuk anak?
Hal terbaik tersebut menyangkut segala hal, salah satunya soal apa yang perlu diajarkan pada anak.
Nah salah satu hal yang perlu diajarkan pada anak, khususnya perempuan adalah soal keberanian.
Baca Juga: Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Minang Pejuang Isu Kesetaraan Gender
Seperti yang disampaikan Reshma Saujani, founder Girls Who Code pada salah satu video TED Talks yang diunggah di Instagram baru-baru ini.
Diketahui, video tersebut merupakan pidato TED Talks Reshma Saujani pada tahun 2016, tetapi isu yang dibicarakan masih relevan sampai sekarang.
Reshma Saujani mengatakan bahwa penting untuk anak perempuan untuk diajari bagaimana menjadi sosok yang berani di dalam kehidupan.
Mengingat selama ini, anak perempuan kerap ‘hanya’ diajari bagaimana berlaku manis, seperti tersenyum dan menghindari segala risiko.
Baca Juga: Tak Bisa Disepelekan, Ini 7 Pelajaran Kepemimpinan dari Para Perempuan
“Sebagian besar anak perempuan diajari untuk menghindari risiko dan kegagalan. Kita selalu diajari bagaimana caranya tersenyum manis, bermain aman dan mendapatkan kesempurnaan.”
“Sementara anak laki-laki sebaliknya. Mereka diajari untuk bermain bebas, mencoba banyak hal, seperti memanjat di monkey bars. Dampaknya saat anak laki-laki dewasa, mereka sudah terbiasa mengambil risiko dalam hidupnya,” ungkap Reshma Saujani.
Hal tersebut menyimpulkan bahwa sejak kecil, anak perempuan selalu diutamakan untuk belajar bagaimana menjadi sempurna.
Sedangkan anak laki-laki diajarkan untuk berani mencoba.
Padahal keberanian juga perlu diajarkan pada anak perempuan lo, Kawan Puan!
Baca Juga: Ini Alasan Perempuan Harus Berani dan Tegas dalam Melawan Korupsi
Pentingnya anak perempuan diajari soal keberanian ini disadari Reshma Saujani ketika dirinya berusia 33 tahun.
Saat itu, tepatnya pada tahun 2010, ia memberanikan diri mengikuti U.S. Congress sebagai keturunan Indian-American pertama yang maju.
Namun meskipun hasilnya belum sesuai harapan, hal tersebut merupakan momen paling berani dalam hidupnya sekaligus menjadi saat di mana ia sama sekali tak memikirkan bagaimana caranya menjadi yang paling sempurna sehingga memperoleh banyak suara.
Dalam pidatonya tersebut, Reshma Saujani memaparkan hasil penelitian Carol Dweck di tahun 1980 tentang bagaimana perempuan dan laki-laki menghadapai masalah.
Ketika menghadapi masalah perempuan akan cenderung menyerah karena takut gagal.
Baca Juga: Ini 5 Cara Membantu Anak Atasi Ketakutan Berbicara di Depan Umum
Sementara laki-laki, akan menganggap masalah tersebut sebagai sesuatu yang menantang sehingga perlu suatu usaha untuk menyelesaikannya.
Reshma Saujani juga mencontohkan bahwa laki-laki akan berani mendaftar sebuah lowongan pekerjaan jika minimal 60% cocok dengan kemampuannya.
Kemudian perempuan hanya akan mendaftar lowongan pekerjaan tersebut ketika kemampuannya sama, dengan kata lain 100% sesuai dengan kriteria yang dicari.
Kawan Puan, ketimpangan tersebut tidak akan terjadi jika sedari kecil anak-anak sudah diajari soal keberanian dan menjadi berani.
Terlebih anak perempuan yang sejak kecil selalu lekat dengan ajaran menjadi sosok yang sempurna dalam segala hal.
Selain itu, Reshma Saujani mengisahkan, beberapa anak didiknya di Girl Who Code mengatakan bahwa mereka enggan untuk bertanya dan menunjukkan karya, karena tak memiliki keberanian.
Baca Juga: 7 Tips Ini Bantu Perempuan Menjadi Lebih Berani Hadapi Tantangan
Oleh karena itu, Reshma Saujani mengajak kita semua untuk mengajari anak perempuan soal menjadi berani.
Sebab ketika keberanian ada, mereka tak akan masalah dengan ketidaksempurnaan dalam diri.
Mereka akan terus mencoba dan tekun mencapai mimpinya.
“Kita enggak bisa membiarkan separuh populasi dunia (perempuan) merasa tertinggal. Kita perlu mengajari anak-anak perempuan kita nyaman dengan ketidaksempurnaannya. Dan itu, harus kita lakukan sekarang!” tambahnya.
Baca Juga: Jadi Lebih Kuat! Inilah Keuntungan Jika Berani Keluar dari Zona Nyaman
Kawan Puan, itulah pentingnya mengajari anak perempuan untuk menjadi sosok yang pemberani.
Mulai sekarang, yuk kita sama-sama mengajari anak-anak perempuan di sekitar kita untuk bisa menumbuhkan keberanian dalam diri.
Namun sebelum bisa mengajari mereka, pastikan dahulu bahwa kita juga telah memiliki keberanian tersebut.
Semangat, Kawan Puan! (*)