Parapuan.co - Membesarkan anak adalah tugas yang rumit dan membutuhkan perhatian ekstra ya, Kawan Puan.
Tidak hanya penting untuk membangun hubungan saling percaya dengan setiap anak, tapi juga penting untuk membantu mereka memiliki hubungan yang baik satu sama lain.
Sayangnya, beberapa hal terkadang menjadi kendala yang tidak terlihat. Salah satu contohnya ungkapan yang dilontarkan dari orang tua ke anak.
Kita sebagai orang tua mungkin berpikir melontarkan kalimat di bawah ini boleh saja dilakukan. Tetapi, tidak jarang kalimat ini justru sering menimbulkan kebingungan dan konflik.
Perlu Kawan Puan ingat kalau sebuah ungkapan yang diberikan orang tua pada anak belum tentu diterima oleh anak itu sendiri meski kita menganggap wajar.
Mengutip Bright Side, berikut beberapa ungkapan orang tua yang justru membuat hubungan persaudaraan semakin renggang dan persaingan tidak sehat:
“Ambil contoh saudara perempuan atau laki-lakimu.”
Membuat perbandingan dengan anak-anak lain mungkin tampak seperti motivasi yang sempurna.
Namun, anak hanya akan mendengar bahwa kamu lebih mencintai saudara mereka dengan secara tidak langsung menekankan bahwa ia lebih buruk dibanding saudaranya.
Baca Juga: 5 Tips Ajari Anak agar Lebih Berani, Salah Satunya Izinkan Ia Bermimpi
Pada akhirnya, hal ini menciptakan perasaan pahit dan iri yang dapat menyebabkan masalah harga diri dalam jangka panjang.
Persaingan yang keras di masa sekarang ketika seorang anak mulai menggunakan trik yang tidak jujur juga bisa terjadi karena kalimat ini, lho.
"Jagalah adikmu."
Dianjurkan untuk meminta anak yang lebih besar untuk menjaga adiknya hanya jika ada perbedaan usia yang signifikan lho, Kawan Puan.
Perlu diingat bahwa kegiatan menjaga adik bukan menjadi tugas anak yang lebih tua karena mereka tidak boleh menggantikan orang tua sepenuhnya.
Idealnya, menjaga adik ialah perwujudan diri dari cinta atau pekerjaan yang akan dibayar dengan uang atau hadiah.
“Kamu harus mencintai mereka.”
Munculnya bayi baru dalam keluarga bisa membuat stres bagi anak-anak. Perasaan kontroversial dan kecemburuan bisa saja muncul di dalam diri mereka.
Upaya membuat anak-anakmu yang lebih tua mulai mencintai newbie karena mereka adalah saudara hanya bisa memperburuk penolakan.
Pilihan yang jauh lebih baik adalah sesekali merencanakan waktu sendirian dengan kakaknya.
Perlu dijelaskan kepada mereka bahwa mereka memiliki hak untuk mengalami emosi seperti itu.
Jangan lupa untuk selalu memberi pujian saat-saat mereka menunjukkan kepedulian terhadap adik mereka.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Tahu, Ini 5 Tantangan yang Dihadapi Anak Selama Pandemi
“Kamu lebih tua, lebih pintar, tolong mengalah dengan adikmu.”
Penerimaan sering memaksa kakaknya untuk selalu bertahan dan mengalah demi adiknya.
Selain hubungan antara anak-anak semakin renggang, ini juga menjadi masalah pribadi bagi yang lebih tua.
Kendati demikian, karena beban tanggung jawab dan tekanan terus-menerus, mereka mungkin tumbuh menjadi perfeksionis yang kurang optimis dan gelisah yang selalu mencari persetujuan dan kesulitan membangun hubungan persahabatan.
"Aku sama-sama mencintaimu."
Setiap orang memiliki individualitas dan itulah mengapa penting bagi orang sekitar untuk mengenali sisi kuat dan unik dari dirimu.
Ungkapan, "Aku sama-sama mencintaimu", menegaskan bahwa tidak ada anak yang memiliki sesuatu yang istimewa dalam diri mereka.
Sebaliknya, lebih baik untuk meningkatkan perbedaan mereka dan memuji setiap anak atas bakat mereka. Dalam hal ini, mereka masing-masing akan merasa berharga dan dicintai.
Mulai sekarang, ubah kalimat yang akan kita lontarkan ke anak jadi kalimat yang membuat mereka merasa berharga, istimewa, dan tanpa persaingan, yuk!
(*)
Baca Juga: Begini Cara Manfaatkan Teknologi untuk Melakukan Pengawasan pada Anak