Berbagai Negara Ini Lakukan Kampanye untuk Melawan Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Industri Hiburan

Anna Maria Anggita - Sabtu, 22 Mei 2021
Lady Gaga
Lady Gaga Instagram @ladygaga

5. Senegal 

Association of Musicians (AMS) and the Association of Senegalese Jurists (AJS) membuat kampanye tentang pelecehan seksual di industri hiburan dalam bentuk piagam tentang kekerasan dan pelecehan untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan dan pelecehan seksual.

Di mana melalui kampanye tersebut musisi dari Senegal ditawari dukungan psikologis dan bantuan hukum untuk menangani masalah pelecehan seksual dan kekerasan berbasis gender.

Baca Juga: Pernah Jadi Korban Pemerkosaan hingga Mengaku Non Biner, ini 7 Fakta Soal Demi Lovato

6. Afrika Selatan

Organisasi Sisters Working in Film and Television (SWIFT) dan South African Guild of Actors (SAGA) menyelenggarakan kampanye #ThatsNotOk.

Kampanye #ThatsNotOk mencakup serangkaian film pendek.

Film tersebut menggambarkan insiden kehidupan nyata dari perempuan yang menderita kekerasan dan pelecehan seksual.

7. Inggris

Equity and the Musician;s Union mengadakan kampanye Safe Space.

Kampanye Safe Space ini memberi berbagai informasi kepada semua pekerja di industri hiburan.

Seperti panduan tentang perilaku yang tidak dapat diterima, praktik yang baik, dan nasihat bagi anggota yang menjadi korban maupun saksi pelecehan atau penyerangan seksual.

Tak hanya itu, di Indonesia pun juga ada kampanye anti kekerasan dan pelecehan seksual.

Mengutip unggahan dari akun Instagram resmi milik Hannah Al Rashid @hannahalrashid, pada 7 April 2021, ia dan beberapa rekan dari industri hiburan mengeluarkan video animasi berjudul Silenced: Mau Sampai Kapan?

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Hannah Al Rashid (@hannahalrashid)

 

Dalam keterangannya animasi tersebut bercerita tentang pelecehan di industri perfilman Indonesia.

"Harapannya makin banyak orang akan sadar akan isu ini dan film maker bisa menciptakan policy2 untuk melindungi pekerja film dari pelecehan dan bullying," tulis Hannah.

Tujuanya agar semua orang yang bekerja lebih merasa nyaman dan bebas dari kekerasan, baik di industri perfilman maupun di industri lainnya. (*)

Sumber: Instagram/hannahalrashid,ilo.org
Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Peran Perempuan Minim, DPR Refleksi Pemilihan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK 2024-2029