Parapuan.co - Kabar mengejutkan datang dari dunia hiburan Hollywood. Lady Gaga membuat pengakuan yang membuat publik menjadi heboh.
Penyanyi internasional ini menyatakan bahwa ia pernah diperkosa oleh produser musiknya, bahkan sampai hamil.
Hal buruk itu terjadi pada saat Lady Gaga saat berusia 19 tahun. Tak hanya perkosaan saja, ia juga mengalami kekerasan.
Baca Juga: Diperkosa hingga Hamil di Usia 19 Tahun, Lady Gaga Ungkap Masa Lalunya
Melihat keadaan tersebut, rasanya sungguh miris ya, Kawan Puan.
Di sisi lain, kita pun menjadi semakin paham kalau pelecehan seksual itu bisa terjadi di mana pun.
Sebenarnya, sudah banyak lo kampanye-kampanye yang menentang kekerasan seksual industri hiburan di berbagai negara
Hal ini disampaikan oleh International Labour Organization (ILO) melalui Policy Brief on Sexual Harassment in The Entertainment Industry, berikut di antaranya:
1. Argentina
Melalui SATSAID, organisasi ini melawan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja yang terjadi di Argentina.
Kampanye melawan kekerasan dan pelecehan di tempat kerja diluncurkan pada 2019.
Sebelumnya, SATSAID melaukan survei di berbagai sektor tentang kekerasan di tempat kerja.
Dari hasi survei tersebut, SATSAID menawarkan beberapa solusi yakni memastikan cuti untuk perempuan yang menjadi korban KDRT.
Selanjutnya, SATSAID mengerjakan suatu protokol di mana perusahaan akan menawarkan perlindungan terhadap pekerja lainnya dari kekerasan dan pelecehan.
Tak lupa juga SATSAID bekerja untuk membantu serikat pekerja dalam mengidentifikasi dan menangani kasus kekerasan dan pelecehan.
2. Belgia
Di Belgia terdapat organisasi ACOD Cultuur dengan kampanyenya yang bernama Engagement Arts.
Engagement Arts adalah kampanye yang dipimpin oleh seniman dan didukung oleh ACOD Cultuur untuk mempromosikan sebuah sektor artistik yang inklusif dan bebas pelecehan.
3. Finlandia
Kampanye untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan seksual di industri hiburan yang dilakukan oleh Finlandia bernama WIFT.
Organisasi Women in Film and Television (WIFT) ini memiliki kampanye bernama #kulissientakana.
#kulissientakana yang berarti di balik layar, adalah sebuah kampanye media sosial yang dibuat oleh sekelompok perempuan.
Kampanye ini merupakan pertunjukan seni yang terinspirasi dari gerakan internasional #MeToo, yakni gerakan melawan pelecehan dan kekerasan seksual.
Baca Juga: Becermin dari Kasus Lady Gaga, Mengapa di Industri Hiburan Kerap Terjadi Kekerasan Seksual?
4. Perancis
Organisasi French Union of Performers and National Federation of Trade Unions of Entertainment, Cinema, Audiovisual and Cultural Action membuat kampanyenya yang bernama l’Envers du décor.
l’Envers du décor adalah sebuah ruang aman berbentuk online untuk testimonial anonim dan berbagi pengalaman untuk pekerja di pentas seni.
Platform website ini juga menyediakan sumber daya dan saran untuk pekerja yang sebagai korban atau saksi kekerasan seksual dalam lingkungan kerja.
5. Senegal
Association of Musicians (AMS) and the Association of Senegalese Jurists (AJS) membuat kampanye tentang pelecehan seksual di industri hiburan dalam bentuk piagam tentang kekerasan dan pelecehan untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan dan pelecehan seksual.
Di mana melalui kampanye tersebut musisi dari Senegal ditawari dukungan psikologis dan bantuan hukum untuk menangani masalah pelecehan seksual dan kekerasan berbasis gender.
Baca Juga: Pernah Jadi Korban Pemerkosaan hingga Mengaku Non Biner, ini 7 Fakta Soal Demi Lovato
6. Afrika Selatan
Organisasi Sisters Working in Film and Television (SWIFT) dan South African Guild of Actors (SAGA) menyelenggarakan kampanye #ThatsNotOk.
Kampanye #ThatsNotOk mencakup serangkaian film pendek.
Film tersebut menggambarkan insiden kehidupan nyata dari perempuan yang menderita kekerasan dan pelecehan seksual.
7. Inggris
Equity and the Musician;s Union mengadakan kampanye Safe Space.
Kampanye Safe Space ini memberi berbagai informasi kepada semua pekerja di industri hiburan.
Seperti panduan tentang perilaku yang tidak dapat diterima, praktik yang baik, dan nasihat bagi anggota yang menjadi korban maupun saksi pelecehan atau penyerangan seksual.
Tak hanya itu, di Indonesia pun juga ada kampanye anti kekerasan dan pelecehan seksual.
Mengutip unggahan dari akun Instagram resmi milik Hannah Al Rashid @hannahalrashid, pada 7 April 2021, ia dan beberapa rekan dari industri hiburan mengeluarkan video animasi berjudul Silenced: Mau Sampai Kapan?
View this post on Instagram
Dalam keterangannya animasi tersebut bercerita tentang pelecehan di industri perfilman Indonesia.
"Harapannya makin banyak orang akan sadar akan isu ini dan film maker bisa menciptakan policy2 untuk melindungi pekerja film dari pelecehan dan bullying," tulis Hannah.
Tujuanya agar semua orang yang bekerja lebih merasa nyaman dan bebas dari kekerasan, baik di industri perfilman maupun di industri lainnya. (*)